PTM SD di Sukoharjo Belum Bisa 100%, Begini Penjelasan Dinas Pendidikan

Ilustrasi.

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Pembejalaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Sukoharjo untuk tingkat SMP sudah dilaksanakan 100% dengan sistem sif. Namun, untuk jenjang SD belum bisa diterapkan 100%. Hal itu dikarenakan pelaksanaan vaksinasi untuk siswa SD belum selesai sehingga PTM masih berjalan secara terbatas dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat. Begitu juga untuk PTM tingkat PAUD dan TK.




“Saat ini baru jenjang SMP yang sudah PTM 100%, untuk jenjang SD, PAUD dan TK masih PTM terbatas dengan persentase 50% kehadiran siswa tiap kelas,” jelas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdukbud) Sukoharjo, Darno, Sabtu (8/1/2022).

Dikatakan Darno, saat ini tengah dilaksanakan vaksinasi untuk siswa SD usia 6-11 tahun. Pelaksanaan vaksinasi sendiri, selain dilakukan di sekolah juga dilakukan di Puskesmas maupun sentra-sentra vaksinasi yang ada. Untuk itu, PTM 100% untuk jenjang SD belum dilaksanakan sebelum pemberian vaksinasi selesai dilakukan.

Disinggung tentang perkiraan waktu pelaksanaan PTM 100% untuk jenjang SD, Darno mengaku belum bisa memperkirakannya. Pasalnya, pelaksanaan PTM 100% bergantung ada penyelesaian vaksinasi virus corona dan izin dari Pemkab Sukoharjo. Namun demikian, Disdikbud Sukoharjo berharap PTM 100% untuk SD bisa dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2022/2023 atau Juli mendatang.


Menurutnya, selama vaksinasi belum selesai, dinas belum berani menggelar PTM 100%. Darno berharap vaksinasi untuk dosis 1 bisa selesai sebelum tahun ajaran baru nanti. Namun, apabila belum selesai, PTM 100% untuk SD tidak akan dipaksanakan.

Disisi lain, untuk pelaksanaan PTM 100% jenjang SMP terus dilakukan evaluasi. Apabila ada temuan kasus virus corona di sekolah, pelaksanaan PTM 100% akan dievaluasi. Antara dikembalikan ke PTM terbatas atau ada kebijakan lainnya. Yang jelas, selama pelaksanaan PTM 100% jenjang SMP, prokes wajib dilaksanakan secara ketat.

Terpisah, Kepala SMPN 1 Kartasura, Viveri Wuryandari, mengatakan bahwa PTM 100% sudah sangat lama ditunggu guru dan siswa. Pasalnya, sejak terjadi pandemi virus corona membuat, pembelajaran terpaksa digelar dengan sistem daring. “Siswa sangat senang dan antusias belajar di sekolah. Begitu juga guru. Namun demikian, kami tetap memperketat penerapan prokes sesuai kebijakan dari pemerintah,” jelasnya.

Menurut Viveri, salah satu alasan diperbolehkan pelaksanaan PTM 100% setelah siswa dan guru sudah mendapat vaksin virus corona. Namun demikian, aktivitas di sekolah tetap diawasi sesuai prokes agar tidak muncul kasus corona di sekolah. (erlano putra)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *