Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Progres proyek pembangunan gedung pertemuan Sukoharjo masih jauh dari harapan. Berdasarkan Rapat Koordinasi Pengendalian Operasional Kegiatam (Rakor POK) Triwulan 3 Pemkab Sukoharjo, ada keterlambatan proyek hingga 8,16%. Pasalnya, hingga bulan September target realisasi fisik seharusnya sudah 21,66% tapi baru terealisasi 13,50%.
Saat Rakor POK tersebut, Bupati Sukoharjo, Etik Suryani dan juga Sekda, Widodo, meminta penjelasan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) terkait perkembangan proyek gedung pertemuan. Pasalnya, waktu pengerjaan proyek efektif tinggal dua bulan, disisi lain perkembangan proyek belum sesuai harapan.
“Tolong DPUPR untuk memaparkan bagaimana perkembangan proyek gedung pertemuan karena waktu tinggal dua bulan lagi,” ujar Sekda.
Kepala DPUPR Sukoharjo, Bowo Sutopo Dwi Artmojo, dalam kesempatan tersebut menyampaikan sudah ada kenaikan realisasi. DPUPR juga sudah melakukan evaluasi dan melakukan pantauan setiap hari. Bowo mengaku, sempat ada pengajuan perubahan dari kontraktor namun ditolak oleh DPUPR.
“Masih ada minus, tapi sudah ada peningkatan realiasasinya,” ujar Bowo.
Seperti diketahui, proyek pembangunan gedung pertemuan tersebut dikerjakan oleh PT Chimarder 777 dari Semarang. Sesuai kontrak, proyek pembangunan gedung pertemuan tersebut dikerjakan selama 145 hari terhitung mulai 5 Agustus hingga 28 Desember 2021. Nilai kontrak pembangunan gedung sebesar Rp44,622 miliar.
Untuk lahan pembangunan sendiri dilakukan di bekas Gedung DPRD dan bekas Gedung Budi Sasono. Nantinya, untuk sarana pendukung lainnya juga akan menggunakan lahan di bekas Pujasera dan BPR Bank Sukoharjo. Namun, untuk sarana pendukung tersebut akan dilakukan secara bertahap.
Gedung pertemuan tersebut dibangun dengan kapasitas hingga 2.500 orang. Sesuai “detailed engineering design” (DED), total lahan yang akan digunakan seluas 11.169 meter persegi dan bangunan gedung seluas 6.550 meter persegi. (erlano putra)
Facebook Comments