Ragam  

Program BIAS Tak Berjalan 100%, Masih Ada Orang Tua Tolak Imunisasi

Program BIAS tidak bisa terlaksana 100% karena masih ada orang tua siswa yang menolak anaknya diberi imunisasi.

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAS) ternyata tidak bisa menyasar 100% anak. Pasalnya, masih banyak orang tua yang menolak anaknya diberi imunisasi dengan alasan imunisasi belum mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) sendiri hanya menargtkan 95% anak yang menerima imunisasi.



“Program BIAS sudah berjalan sejak awal September lalu, tapi masih banyak warga yang menolak anaknya diberi imunisasi,” jelas Kepala DKK Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, Sabtu (3/10/2020).

Dikatakan Yunia, sasaran BIAS sendiri adalah seluruh siswa kelas 1 dan perempuan kelas 5 sekolah dasar (SD). Untuk kelas 1, ujar Yunia, diberikan imunisasi Rubella atau “measles-rubella” (MR) dengan sasaran 12.517 anak. Sedangkan untuk kelas 5 diberi vaksinasi HPV “Human Papillomavirus” dengan sasaran 6.907 anak.

Yunia mengaku, program BIAS di Sukoharjo sendiri menargetkan 95% anak. Setelah program berjalan, Yunia mengaku ada sekitar 2% orang tua siswa yang menolak anaknya diberi imunisasi atau vaksin. “Sebagian besar alasan orang tua menyatakan imunisasi tidak halal. Petugas sudah memberi pemahaman namun tetap ditolak sehingga kami tidak bisa memaksakan,” ujarnya.

Menurutnya, pemberian imunisasi sendiri sebagai upaya pencegahan penyakit menular seperti Rubella atau yang juga sering disebut campak Jerman. Penyakit ini merupakan penyakit menular yang juga disebabkan oleh virus. Sedangkanimunisasi HPV bagi siswa perempuan kelas 5 SD sebagai upaya pencegahan penyakit kanker serviks pada perempuan.

“Imunisasi di sekolah masing-masing. Petugas Puskesmas mengatur jadwal dalam upaya menerapkan protokol kesehatan terkait corona,” tambahnya. (erlano putra)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *