Sukoharjonews.com (Solo) – Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah (PBSD) FKIP Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo berpartisipasi dalam Festival Tunas Bahasa Ibu yang digelar oleh Dinas Pendidikan Kota Solo. Partisipasi dalam event ini adalah menjadi juri dalam festival tersebut.
Festival ini menjadi ajang penting bagi generasi muda khususnya siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk menampilkan kreativitas dan kemampuan mereka dalam menggunakan bahasa ibu atau bahasa daerah di Indonesia.
Festival Tunas Bahasa Ibu adalah kegiatan tahunan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, akan pentingnya pelestarian bahasa daerah yang merupakan warisan budaya yang tak ternilai. Kegiatan ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai daerah di Indonesia yang bersaing dalam berbagai kategori, termasuk lomba Nembang Macapat, Membaca Geguritan, dan Lomba Menulis & Membaca Aksara Jawa.
Sebagai juri dalam acara ini, Prodi PBSD FKIP Univet Bantara Sukoharjo mengirim perwakilan dosen dan tenaga ahli yang bertanggung jawab menilai kualitas, kreativitas, serta pemahaman peserta terhadap bahasa ibu yang digunakan.
Koordinator Juri Program Studi PBSD Univet Bantara Sukoharjo, Agus Effendi, mengatakan, “Kami sangat mendukung inisiatif seperti Festival Tunas Bahasa Ibu ini, karena menjaga dan mengembangkan bahasa daerah adalah tanggung jawab kita bersama. Lewat ajang ini, kami berharap generasi muda semakin mencintai dan bangga menggunakan bahasa ibu mereka.”
Menurutnya, penilaian dalam kegiatan ini didasarkan pada beberapa kriteria, termasuk kefasihan dalam berbahasa daerah, orisinalitas, dan relevansi materi yang dibawakan dengan budaya lokal. Kegiatan ini menjadi kesempatan bagi peserta untuk mengekspresikan identitas budaya mereka dan menunjukkan kebanggaan atas kekayaan bahasa daerah yang dimiliki Indonesia.
Sedangkan salah satu juri Lomba Menulis dan Membaca Aksara Jawa, Pradnya Paramita Hapsari, menyampaikan kekagumannya atas antusiasme peserta. “Generasi muda yang ikut dalam forum ini menunjukkan bahwa bahasa ibu mereka masih hidup dan berkembang. Kreativitas yang mereka tunjukkan dalam menggunakan bahasa daerah dalam berbagai bentuk karya sungguh membanggakan.”
Festival Tunas Bahasa Ibu ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi masyarakat luas untuk terus melestarikan bahasa dan budaya daerah yang menjadi bagian penting dari identitas nasional Indonesia. Kegiatan ini diakhiri dengan pemberian penghargaan kepada para pemenang di setiap kategori lomba yang dinilai memiliki kontribusi signifikan dalam melestarikan bahasa ibu mereka. (nano)
Facebook Comments