Polres dan Kodim Berisinergi Antisipasi Bencana, Dirikan Posko Tanggap Bencana Alam

Polres Sukoharjo mendirikan Posko Tanggap Bencana Alam. Tampak Kapolres AKBP Bambang Yugo Pamungkas ketika mengecek perlengkapan posko, Selasa (14/1/2020).

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Datangnya musim hujan identik dengan munculnya bencana alam. Untuk itu, sebagai bentuk antisipasi dan kesiapsiagaan petugas, Polres dan Kodim Sukoharjo mendirikan posko tanggap bencana alam. Personil yang disiapkan tidak hanya yang berada di Polres dan Kodim, tapi menyeluruh hingga di Polsek dan juga Koramil. Sehingga, saat terjadi bencana alam, personil sudah siap di masing-masing wilayah.


Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas mengatakan, Polres sengaja memdirikan posko bencana alam sebagai bentuk kesiapan personil dan juga peralatan dan perlengkapan. Menurutnya, dalam mengantisipasi bencana alam, Polres tidak sendiri karena bersinergi dengan instansi lain seperti Kodim, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tim SAR, dan instansi terkait lainnya.

“Dalam penanganan bencana alam tidak bisa sendiri-sendiri, tapi harus disinergikan dengan instansi terkait lainnya sehingga penanganan bisa secara menyeluruh,” terang Kapolres, Selasa (14/1/2020).

Menurutnya, Polres perlu membuka posko karena Sukoharjo termasuk daerah yang rawan dilanda bencana alam seperti tanah longsor, banjir, angin puting beliung, dan lainnya. Terkait bencana alam, Kapolres mengaku sudah melakukan pemetaan wilayah yang rawan bencana alam. Sehingga, ketika ada bencana alam, personil terdekat bisa langsung melakukan tindakan bersama personil instansi lainnya.

Hal senada disampaikan Dandim 0726 Sukoharjo Letkol Inf Chandra Ariyadi Prakosa. Menurutnya, Kodim juga menempatkan personil yang standby ketika terjadi bencana alam. Hal itu sudah berjalan beberapa waktu saat terjadi bencana alam khususnya angin puting beliung. “Semua personil di Koramal dan juga di Kodim ada yang standby ketika terjadi bencana alam,” ujarnya.

Dandim juga mengatakan, setiap wilayah memiliki karakteristik yang berbeda dan tingkat kerawanan yang berbeda pula. Seperti di Kecamatan Bulu, Weru dan Tawangsari yang rawan akan bencana tanah longsor dan angin puting beliung. Begitu juga dengan Kecamatan Mojolaban dan Grogol yang rawan dengan bencana banjir. (erlano putra)


Erlano Putra:
Tinggalkan Komentar