Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Baliho bakal calon bupati dan wakil bupati sudah ramai dipasang. Namun, hingga kini belum ada kepastian siapa bakal calon yang akan maju dalam Pilkada 23 September nanti. Untuk PDIP sendiri masih menunggu rekomendasi dari DPP, sedangkan koalisi partai lain juga belum ada kejelasan. Termasuk PKS yang memiliki lima kursi mengaku masih “wait and see”.
“Kami belum memutuskan akan berkoalisi dengan partai apa meski komunikasi sudah ada dengan beberapa partai,” ujar Sekretaris DPD PKS Sukoharjo, Widoyo, Rabu (12/2/2020).
Dikatakan Widodo, PKS sendiri sudah menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) di Tawangmangu, Karanganyar beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan itu PKS menbahas mengenai Pilkada dan isu-isu yang beredar. Yang jelas, PKS belum menentukan sikap terkait Pilkada. Widoyo juga menepis isu yang beredar soal PKS sudah dibeli oleh calon tertentu.
Menurutnya, isu PKS sudah dibeli tersebut tidak benar alias hoax. Widoyo menegaskan PKS tidak dapat dibeli oleh siapapun dan konsisten dengan agenda perjuangan, yaitu memperjuangkan kesejahteraan masyarakat. Disisi lain, DPC PDIP hingga saat ini masih menunggu rekomendasi dari DPP terkait dengan siapa calon yang akan maju dalam Pilkada tahun ini. Meski begitu, Fraksi PDIP di DPRD Sukoharjo mengakui ada pemasangan spanduk dukungan pada pasangan Etik Suryani-Agus Santosa.
“Kalau sekadar dukungan kan tidak masalah, apalagi saat ini rekomendasi belum turun. Prinsipnya PDIP Sukoharjo tegak lurus dengan rekomendasi yang dikeluarkan DPP,” ujar Bendahara DPC PDIP yang juga Ketua DPRD, Wawan Pribadi.
Wawan juga mengatakan, selama rekomendasi belum turun, seluruh kader hingga pengurus memiliki hak mendukung calon siapapun. Namun, saat rekomendasi itu turun barulah seluruh kader dan pengurus tegak lurus dengan keputusan DPP dan bekerja keras untuk memenangkan calon yang mendapat rekomendasi. (erlano putra)
Tinggalkan Komentar