Pertemuan Ilmiah, Rakernas APDFI, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kolaborasi Indonesia-Malaysia untuk Edukasi Farmasi

Pertemuan Ilmiah, Rakernas APDFI, dan Pengabdian kepada Masyarakat. (Foto: Ist)

Sukoharjonews.com (Solo) – Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia (APDFI) mengadakan Pertemuan Ilmiah dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas), 27-29 Agustus 2024 di Haris Hotel and Convention Solo, Jawa Tengah. Acara ini dihadiri oleh 160 peserta yang terdiri dari pimpinan atau dosen dari 143 institusi program studi diploma farmasi dan Anafarma seluruh Indonesia, praktisi apoteker, tenaga teknis kefarmasian, serta peserta umum.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Sukoharjonews.com, Jumat (30/8/2024), Rakernas ini menyelenggarakan Seminar Internasional 4 negara yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai pentingnya farmakovigilans dan peran profesional kesehatan. Dari kegiatan ini, diharapkan dapat terjalin kerjasama yang lebih erat antara institusi Program Studi Diploma Farmasi dan Anafarma seluruh Indonesia dengan institusi internasional.

Meliputi Prof Gousuddin dari Lincoln University Malaysia, Dr. Nadzri dari Universitas Teknologi MARA, Prof. Bandana Saini dari University of Sidney dan Prof Michael Heinrich dari University College London.

Ketua APDFI, Yusmaniar, menyatakan pelaksanaan Rapat Kerja ini menjadi sarana untuk mengevaluasi dan menyusun program kerja tahun mendatang yang sesuai dengan kebutuhan dan bermanfaat bagi organisasi. “Dengan adanya Rapat Kerja ini, banyak kegiatan yang dilakukan seperti symposium dan pengabdian masyarakat bersama. Agenda yang dilakukan akan menjalin kekompakkan dan kesolidan semua tim, serta mampu membuat program kerja yang terukur, terarah, dan terealisasi dengan baik sehingga mencapai tujuan yang diharapkan,” ujarnya.

Ketua Panitia Kegiatan, Iwan Setiawan, yang juga Koord Regional 4 Jawa Tengah-DIY menyampaikan pada hari ke 2 Kegiatan dilakukan dalam bentuk Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Wisata Sumber Bulu, Mojogedang, Karanganyar. Dalam agenda kegiatan terdapat kolaborasi antara institusi Indonesia dan Malaysia dengan tema “Edukasi Pemanfaatan Bahan Alam dan Obat Tradisional di Alam dan Lautan yang Bermanfaat dalam Penyembuhan Luka dan Terapi Pengobatan”.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang pemanfaatan bahan alam dan peran profesional kesehatan untuk masyarakat sehat. Sesampai di Desa Wisata Sumber Bulu, peserta disambut dengan Tari Tradisional Lesung, minuman tradisional kunyit dan dilibatkan untuk mencoba kebudayaan kearifan local Canting Batik dan Pembuatan Ecopaint,” terangnya.

Iwan melanjutkan, setelah dari Desa Wisata Sumber bulu, peserta melanjutkan perjalanan ke Rumah Atsiri Tawangmangu. Peserta dari luar Indonesia yaitu dari Lincoln University, UiTM Mara Malaysia dan Seluruh Institusi Perguruan Tinggi Diploma Farmasi dan Diploma Analis Farmasi dan Makanan sangat berkesan dan mendapatkan wawasan tentang pengolahan obat tradisional dari karanganyar, Surakarta.

Kerjasama dengan institusi internasional sebagai upaya untuk berkegiatan dengan skala internasional sehingga diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan kualitas program studi D3 Farmasi dan Anafarma. Bentuk internasionalisasi meliputi pembukaan kelas internasional, kerjasama dengan perguruan tinggi luar negeri dalam bentuk joint-research, program pertukaran pelajar, serta publikasi ilmiah internasional.

Pertemuan Ilmiah, Rapat Kerja Nasional APDFI dan Program Corporate Social Responsibilty ini diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam meningkatkan kinerja dan membawa manfaat bagi perguruan tinggi diploma farmasi di seluruh Indonesia. (nano)

Nano Sumarno:
Tinggalkan Komentar