Persiapan Piala Dunia U-20 2023, PSSI Datangkan Mesin Jahit Rumput Perbaiki Kualitas Lapangan

PSSI mendatangkan mesin jahit rumpur untuk memperbaiki lapangan yang akan digunakan Piala Dunia U-20 2023. (Foto: Dok PSSI)

Sukoharjonews.com (Bali) – PSSI terus melakukan pembenahan lapangan yang akan digunakan dalam Piala Dunia U-20 2023. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendatangkan mesin “pitch stitching’ atau jahit rumput rekomendasi FIFA.

“Semua lapangan di enam stadion utama Piala Dunia U20 akan memenuhi persyaratan yang ditentukan. Saat ini mesin jahit rumput sudah tiba di Bali,” ungkap Ketua Umum PSSI yang juga Ketua Panitia Penyelenggara FIFA U-20 World Cup 2023 (LOC), Erick Thohir, dilansir dari laman PSSI, Minggu (19/3/2023).

Erick menyatakan kedatangan mesin pitch stitching atau jahit rumput rekomendasi FIFA di Indonesia akan meningkatkan kualitas standar lapangan sehingga layak memanggungkan event nomor kedua terbesar FIFA tersebut.

“Mesin pitch stitching (jahit rumput) yang direkomedasikan FIFA untuk meningkatkan kualitas lapangan standar Piala Dunia sudah hadir di Indonesia. Saat ini posisi mesin berada di Bali untuk meningkatkan kualitas lapangan di stadion I Wayan Dipta, dan selanjutnya akan bergilir ke lapangan lainnya,” ujar Erick.

Panitia penyelenggara menjadwalkan proses “pitch stitching”, yakni menjahitkan antara rumput asli dan sintetis untuk memodifikasi kerapatan rumput berlangsung sejak hari ini hingga awal Mei. Setelah Bali, mesin yang dikerjakan perusahaan asal Inggris, Sisgrass, akan menuju Surabaya, lalu Jakarta, berikutnya Solo, Bandung, dan terakhir Palembang.

“Dengan setiap stadion butuh waktu pengerjaan selama seminggu dan transit antar kota, kami memastikan pekerjaan jahit rumput enam lapangan untuk Piala Dunia U20 akan selesai tepat waktu. Ini kebanggaan juga karena berkat Piala Dunia U20, kita punya enam lapangan sekaligus berstandar FIFA dan dunia,” lanjut Erick.

Sisgrass merupakan pemimpin dunia dalam desain, konstruksi, pembuatan, dan pemasangan permukaan olahraga alami, sintetis, dan hibrida. Teknologi ini dipakai pada ajang Final Piala Dunia, dan kejuaraan sepakbola Eropa, Afrika, dan Asia. (nano)

Nano Sumarno:
Tinggalkan Komentar