Sukoharjonews.com (Bendosari) – Hingga Triwulan II Tahun 2018 ini, sebanyak 10 desa sudah lunas dalam pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Jumlah tersebut naik signifikan dibandingkan periode sama tahun lalu yang tidak mencapai 10 desa. Hingga batas waktu pembayaran PBB akhir September nanti, Pemkab berharap jumlah desa yang berhasil lunas PBB bisa meningkat.
“PBB menjadi salah satu andalan daerah untuk meningkatkan pendapatan. Jika realisasi PBB naik, maka pembangunan juga bisa ditingkatkan,” ujar Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya saat Bimbingan Teknis (Bintek) Tertib Administrasi pada petugas pemungut pajak, Kamis (2/8).
Dikatakan Bupati, hingga Juni lalu, realisasi PBB sudah mencapai Rp12,2 miliar dan hingga saat ini sudah terealisasi Rp13 miliar. Untuk itu, waktu yang tersisa diharapkan bisa dimaksimalkan agar target realisasi PBB tahun ini bisa tercapai bahkan melebihi target. Bupati juga menjanjikan kenaikan insentif bagi petugas pemungut pajak untuk satu SPPT dari Rp2.000 menjadi Rp2.500.
Menurutnya, selama ini pembayaran PBB sudah semakin mudah karena dilakukan jemput bola ke desa-desa. Dengan jemput bola, masyarakat maupun petugas pemungut PBB akan semakin mudah dalam melakukan pembayaran.
Untuk 10 desa yang sudah lunas sendiri, diungkapkan Bupati meliputi Desa Ngasinan Kecamatan Bulu, Desa Bulu Kecamatan Polokarto, Desa Genengsari Polokarto, Desa Dukuh Mojolaban, Desa Karangwuni Weru, Desa Krajan Weru, Desa Grogol Weru, Desa Pojok Tawangsari, dan Desa Gadingan Mojolaban.
“Hingga saat ini jumlah desa yang lunas paling banyak di Weru. Desa yang lain untuk bisa mencontoh strategi desa yang sudah lunas dan diterapkan,” pesan Bupati.
Sedangkan Kepala Badan Keuangan Desa (BKD) Sukoharjo RM Suseno Wijayanto menyampaikan, saat ini potensi PBB Tahun 2018 di Sukoharjo sebesar Rp39,830 miliar. Nilai tersebut mengalami kenaikan Rp1,33 miliar dibandingkan Tahun 2017 lalu. Sedangkan target realisasi PBB yang ditetapkan dalam APBD 2018 sebesar Rp28 miliar. (erlano putra)
Facebook Comments