Sukoharjonews.com (Bendosari) – Perempuan memiliki peran penting untuk mensukseskan pemilu 2024. Peran perempuan dalam politik tidak bisa lagi dipandang sebelah mata. Terkait peran perempuan tersebut mencuat dalam sosialisasi tahapan pemilu dengan pemilih perempuan bertema “Partisipasi Perempuan Wujudkan Demokrasi” yang digelar KPU Sukoharjo di di Hotel Sarila, Jumat (30/9/22).
Salah satu nara sumber sosialisasi adalah Rektor Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo, Prof Farida Nugrahani. Dalam kesempatan tersebut, Prof Farida menyampaikan bahwa peran perempuan sering dipandang sebelah mata, peran perempuan di bidang politik sampai sekarang masih dipertanyakan.
“Kontribusi perempuan Indonesia dalam kehidupan demokrasi dan politik tidak terlepas dari peran para tokoh dan pelopor pergerakan perempuan pada zaman sebelum kemerdekaan, dan revolusi kemerdekaan RI,” ujarnya.
Menurutnya, h ak perempuan dalam politik yakni hak untuk memilih dan dipilih, hak untuk berpartisipasi dalam perumusan kebijakan pemerintah dan implementasinya, hak untuk memegang jabatan dalam pemerintahan dan melaksanakan segala fungsi pemerintahan di segala tingkat, hak berpartisipasi dalam organisasi dan perkumpulan non pemerintah yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat dan politik bernegara, berpartisipasi dalam pekerjaan untuk mewakili pemerintah dalam organisasi internasional.
“Urgensi kaum perempuan di ranah politik yaitu sebagai representasi akan aspirasi perempuan dalam pengambilan keputusan atau kebijakan. Dalam konteks inilah figur perempuan perlu dikedepankan,” tambahnya.
Sedangkan Anggota KPU Sukoharjo, Suci Handayani mengatakan bahwa perempuan dan politik sangat menarik untuk dibicarakan terlebih menjelang gelaran Pemilihan Umum seperti saat ini. Perempuan sering kali digunakan alat strategi oleh partai politik, dijadikan slogan untuk mencari suara sebagai obyek kampanye agar perempuan tertarik menyumbangkan suaranya pada partai politik.
“Untuk itu penting sekali bagi perempuan untuk menjadi pemilih rasional mencermati sebelum menentukan pilihan politik,” ujarnya.
Dikatakan Suci, keterlibatan perempuan dalam kancah politik dari waktu ke waktu semakin diperhitungkan. Hal itu bisa dilihat dari jumlah perwakilan perempuan di legislatif mengalami kenaikan positif. Khusus di Kabupaten Sukoharjo, trend kenaikan jumlah anggota DPRD perempuan juga meningkat. Sesuai data, untuk anggota DPRD periode 2019-2024 perempuan ada 10 atau 22% dari total 45 anggota DPRD, sementara pada pemilu sebelumnya 2014 ada tujuhorang atau 15,5%, Pemilu 2009 ada enam orang atau 13,3%, dan pemilu 2004 ada empat orang atau 8,8%.
“Meski persentase anggota DPRD belum pernah menembus angka 30% tetapi peningkatan dari waktu ke waktu bisa menjadi bukti jika keberadaan perempuan semakin diperhitungkan,” ujarnya. (nano)
Tinggalkan Komentar