Perbedaan Antara AR vs VR vs MR, Ini Penjelasannya

Headset VR Apple Visi Pro. (Foto: Gizmochina)

Sukoharjonews.com – Dalam lanskap teknologi yang berkembang pesat saat ini, augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan Mixed Reality (MR) telah muncul sebagai teknologi inovatif dengan potensi untuk merevolusi cara kita berinteraksi dengan dunia digital. AR, VR, dan MR adalah teknologi imersif yang menawarkan pengalaman interaktif kepada pengguna. Meskipun memiliki kesamaan, setiap teknologi memiliki fitur dan aplikasi yang unik.


Augmented Reality (AR)
Dilansir dari Gizmochina, Sabtu (24/6/2023), Augmented reality adalah teknologi yang melapisi informasi digital ke dunia nyata, meningkatkan persepsi dan interaksi kita dengan lingkungan kita. Dengan memadukan elemen yang dihasilkan komputer dengan lingkungan fisik, AR memberi pengguna pengalaman yang diperkaya yang mengintegrasikan elemen virtual dengan mulus ke dalam konteks dunia nyata mereka.

AR dapat diimplementasikan melalui berbagai perangkat, seperti smartphone, tablet, kacamata pintar, dan headset.

Pokemon Go. (Foto: Mika Baumeister vis Gizmochina)

Salah satu contoh utama AR adalah game seluler yang sangat populer, Pokémon Go. Pemain menggunakan smartphone mereka untuk melihat sekeliling mereka melalui kamera perangkat, sementara karakter Pokemon virtual ditumpangkan ke dunia nyata. Game ini mencontohkan bagaimana AR dapat dengan mulus menggabungkan dunia virtual dan fisik, memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan objek virtual dalam lingkungan mereka yang sebenarnya.


Contoh penting lain dari AR adalah aplikasi Ikea Place. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk menempatkan barang-barang furnitur di rumah mereka secara virtual menggunakan smartphone mereka. Dengan memanfaatkan AR, pengguna dapat memvisualisasikan bagaimana perabot tertentu akan terlihat di ruangan mereka sebelum melakukan pembelian.

AR juga menemukan aplikasi di berbagai industri, termasuk pendidikan, kesehatan, dan pemasaran. Misalnya, dalam pendidikan, AR dapat digunakan untuk membuat pengalaman belajar interaktif dengan melapisi konten pendidikan ke dalam buku teks atau objek kehidupan nyata. Dalam perawatan kesehatan, AR dapat membantu ahli bedah selama prosedur yang rumit dengan menampilkan informasi penting pasien dalam bidang pandang mereka. Dalam pemasaran, AR dapat meningkatkan demonstrasi produk dengan memungkinkan pelanggan melihat representasi virtual produk secara real-time.


Virtual Reality (VR)
Berbeda dengan augmented reality, virtual reality membenamkan pengguna dalam lingkungan yang sepenuhnya disimulasikan, memisahkan mereka dari dunia fisik.

Virtual Reality (VR) adalah pengalaman simulasi yang bisa mirip atau sama sekali berbeda dari dunia nyata. Ini biasanya melibatkan penggunaan headset dengan layar, yang memberikan pengalaman visual dan audio 3D. VR bertujuan untuk menciptakan rasa kehadiran, yang memungkinkan pengguna merasa benar-benar tenggelam dalam lingkungan virtual.

Headset VR. (Foto: Unplash via Gizmochina)

VR dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti game, simulasi pelatihan, tur virtual, dan bahkan terapi.

Misalnya, dalam game, VR memungkinkan pemain membenamkan diri sepenuhnya dalam dunia game, memberikan pengalaman yang lebih imersif dan menarik. Dalam simulasi pelatihan, VR dapat membuat ulang skenario dunia nyata untuk tujuan pelatihan, seperti simulasi penerbangan untuk pilot atau simulasi bedah untuk dokter. Pilot dapat berlatih terbang di kokpit virtual, tentara dapat berlatih di zona perang virtual, dan dokter dapat melakukan operasi virtual untuk meningkatkan keterampilan mereka.


VR juga memungkinkan pengguna melakukan tur virtual ke tempat terkenal, museum, dan kota dari kenyamanan rumah mereka. Teknologi ini memungkinkan orang untuk menjelajahi tujuan yang mungkin tidak pernah mereka kunjungi secara langsung. Penggunaan VR lainnya adalah dalam terapi untuk mengobati fobia, gangguan kecemasan, dan PTSD. Dengan memaparkan pasien ke lingkungan virtual yang memicu ketakutan atau trauma mereka, terapis dapat membantu mereka menghadapi dan mengatasi kecemasan mereka dalam pengaturan yang terkendali.

Realitas Campuran (MR)
Mixed Reality (MR) adalah teknologi yang menggabungkan elemen Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) untuk menciptakan pengalaman baru dan imersif. Tidak seperti AR dan VR, yang sering digunakan secara bergantian, MR bertujuan untuk menciptakan perpaduan sempurna antara lingkungan virtual dan dunia nyata.


Dalam Realitas Campuran, objek virtual tidak hanya dihamparkan ke dunia nyata (AR), juga pengguna tidak sepenuhnya tenggelam dalam lingkungan virtual (VR). Sebaliknya, MR memungkinkan objek virtual untuk berinteraksi dengan lingkungan fisik dan memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengannya secara alami dan intuitif. Ini dicapai dengan menggunakan sensor, kamera, dan algoritme canggih untuk memetakan dan memahami lingkungan dunia nyata secara waktu nyata.

Salah satu contoh Realitas Campuran dapat dilihat di Microsoft HoloLens. HoloLens adalah tampilan yang dipasang di kepala yang memungkinkan pengguna untuk melihat dan berinteraksi dengan objek virtual di lingkungan dunia nyata mereka. Pengguna dapat memakai HoloLens dan mengalami konten holografik yang terintegrasi dengan mulus ke lingkungan mereka. Misalnya, pengguna dapat menempatkan furnitur virtual di ruang tamu mereka untuk melihat tampilannya di kehidupan nyata, atau mereka dapat berinteraksi dengan karakter virtual yang tampak hadir di ruang fisik mereka.


Contoh lain dari Mixed Reality adalah Magic Leap’s Magic Leap One. Mirip dengan HoloLens, Magic Leap One adalah perangkat yang dapat dipakai yang menggabungkan elemen virtual dan dunia nyata. Dengan Magic Leap One, pengguna dapat merasakan konten digital interaktif dan nyata yang terintegrasi dengan lingkungan mereka. Misalnya, pengguna dapat memainkan game virtual yang berlangsung di meja kopi mereka atau membuat patung 3D yang tampak hadir secara fisik di ruang kerja mereka.

Contoh MR. (Foto: Tangkapan Layar)

Mixed Reality memiliki potensi untuk merevolusi berbagai industri. Dalam perawatan kesehatan, misalnya, MR dapat digunakan untuk membantu ahli bedah selama operasi dengan melapisi informasi penting pasien secara langsung ke bidang pandang mereka. Ini dapat meningkatkan presisi dan mengurangi risiko kesalahan.

Sekarang setelah kami menjelaskan masing-masing teknologi ini, mari kita lihat perbedaannya satu sama lain untuk pemahaman yang lebih baik.


AR vs VR vs MR: Perbedaan
Berikut adalah perbedaan antara teknologi Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan Mixed Reality (MR):

Integrasi dengan Dunia Nyata:
AR: Menambahkan konten digital di atas lingkungan dunia nyata.
VR: Sepenuhnya menggantikan lingkungan dunia nyata dengan lingkungan virtual.
MR: Menggabungkan konten digital dengan dunia nyata, memungkinkan mereka berinteraksi satu sama lain.


Kesadaran Pengguna tentang Dunia Nyata:
AR: Pengguna tetap sadar dan dapat berinteraksi dengan dunia nyata.
VR: Pengguna diisolasi dari dunia nyata dan sepenuhnya tenggelam dalam lingkungan virtual.
MR: Pengguna dapat berinteraksi dengan dunia nyata dan objek virtual.

Perangkat keras:
AR: Biasanya membutuhkan perangkat keras seperti kamera dan layar (mis. smartphone, tablet, kacamata AR).
VR: Membutuhkan headset VR yang menghalangi tampilan dunia nyata dan seringkali pengontrol genggam.
MR: Memerlukan headset khusus (mis. Microsoft HoloLens) yang memadukan konten dunia nyata dan digital.


Interaktivitas:
AR: Konten digital bersifat statis dan tidak berinteraksi dengan lingkungan dunia nyata.
VR: Mengizinkan interaksi dalam lingkungan virtual tetapi tidak dengan dunia nyata.
MR: Konten digital dapat berinteraksi dengan dunia nyata dengan cara yang sadar konteks.

Gunakan Kasus:
AR: Sering digunakan untuk overlay informasi, game, navigasi, dan aplikasi pendidikan.
VR: Terutama digunakan untuk bermain game, simulasi, tur virtual, dan terapi.
MR: Digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan interaksi antara objek nyata dan virtual, seperti desain 3D kolaboratif, pelatihan lanjutan, dan simulasi.


Tingkat Perendaman:
AR: Memberikan imersi tingkat rendah karena hanya menampilkan konten digital di dunia nyata.
VR: Memberikan imersi tingkat tinggi dengan menempatkan pengguna di lingkungan yang sepenuhnya disimulasikan.
MR: Menawarkan pencelupan tingkat sedang hingga tinggi dengan memadukan objek nyata dan virtual dengan cara yang sadar kontekstual.

Masa depan AR, VR, dan MR
Masa depan Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan Mixed Reality (MR) memiliki potensi besar untuk berbagai industri. Teknologi yang muncul ini merevolusi cara kita berinteraksi dengan konten digital dan siap mengubah industri seperti game, perawatan kesehatan, pendidikan, pariwisata, dan manufaktur.


AR, VR, dan MR telah membuat kemajuan signifikan dalam industri game. Dengan diperkenalkannya lingkungan virtual imersif, gamer sekarang dapat mengalami tingkat realisme dan interaksi yang benar-benar baru. Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk sepenuhnya asyik dalam game, memberi mereka rasa kehadiran dan meningkatkan pengalaman bermain game secara keseluruhan. Karena teknologi ini terus berkembang, kita dapat berharap untuk melihat gameplay yang lebih canggih, simulasi realistis, dan integrasi yang lebih besar dengan bentuk media hiburan lainnya.

Dampak potensial pada industri kesehatan juga sangat besar. Ahli bedah menggunakan augmented reality untuk memvisualisasikan model 3D organ pasien selama operasi, memungkinkan mereka untuk melakukan prosedur kompleks dengan presisi yang lebih tinggi. Realitas virtual juga digunakan untuk manajemen dan terapi nyeri, menciptakan lingkungan yang imersif untuk mengalihkan perhatian pasien dari ketidaknyamanan mereka. Selain itu, mahasiswa kedokteran dapat memperoleh manfaat dari simulasi realitas virtual yang memungkinkan mereka mempraktikkan prosedur di lingkungan yang aman dan terkendali.


Pendidikan adalah industri lain yang mendapat manfaat besar dari teknologi ini. Realitas virtual dapat memberi siswa pengalaman belajar yang imersif dan interaktif, memungkinkan mereka menjelajahi situs sejarah, bepergian ke berbagai negara, atau bahkan mempelajari konsep ilmiah yang kompleks. Augmented reality dapat meningkatkan buku teks tradisional dengan melapisi konten digital seperti video, gambar, dan elemen interaktif, membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan interaktif.

Dengan produk seperti Apple Vision Pro yang menjadikan teknologi ini arus utama, jelas bahwa ketiga teknologi ini akan meningkatkan cara kita berinteraksi dengan banyak industri dalam waktu dekat. (nano)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *