
Sukoharjonews.com – Bayi sungsang adalah kondisi di mana bayi berada dalam posisi terbalik di dalam rahim ibunya, sehingga kepala bayi berada di bagian atas dan kaki berada di bagian bawah. Secara ilmu medis, bayi sungsang terjadi karena posisi bayi yang tidak tepat di dalam rahim, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti riwayat kehamilan sebelumnya, kondisi rahim yang tidak normal, atau plasenta yang tidak berada di tempat yang seharusnya.
Dikutip dari Ciputra Hospital, pada Selasa (25/3/2025) berikut penyebab bayi sungsang:
1. Plasenta Previa
Ini adalah gangguan kehamilan yang terjadi ketika plasenta menutupi seluruh atau sebagian lubang rahim (serviks). Gejalanya ditandai dengan pendarahan vagina berwarna merah terang.
Plasenta previa berisiko tinggi pada wanita yang pernah menjalani operasi caesar sebelumnya, mengandung bayi kembar, dan memiliki kebiasaan merokok. Dokter dapat mendeteksi adanya kondisi ini melalui pemeriksaan USG.
2. Kelainan Rahim
Umumnya, rahim berbentuk seperti buah pir, berongga, dan terbalik. Namun, beberapa wanita memiliki bentuk yang berbeda dan sering kali terdeteksi melalui pemeriksaan panggul atau USG.
Kelainan rahim bisa terjadi karena jaringan parut dari operasi caesar, fibroid, atau infeksi rahim yang parah. Akibatnya, bayi tidak memiliki cukup ruang untuk membalik dan keluar dengan kepala di bawah.
3. Masalah pada Cairan Ketuban
Terlalu sedikit atau banyaknya cairan ketuban bisa menyebabkan posisi sungsang. Jika cairannya sedikit, ini bisa menghambat perkembangan dan pertumbuhan janin.
Sementar banyaknya cairan ketuban dapat membuat bayi berada di posisi sungsang. Penanganan masalah pada cairan ketuban tergantung pada usia kehamilan wanita.
4. Bayi Lahir Prematur
Semakin dini waktu melahirkan, semakin besar risikonya bayi akan sungsang. Bayi lahir prematur biasanya terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu.
Tanda-tandanya dapat berupa kontraksi, ketuban pecah, dan nyeri punggung bawah yang konstan. Wanita hamil memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan prematur apabila berusia di bawah 17 tahun atau di atas 25 tahun dan pola hidup tidak sehat.
5. Kelainan Janin
Pada kasus yang jarang terjadi, kelainan janin, seperti masalah pada sistem otot atau saraf pusat bayi dapat menyebabkan posisi sungsang. Hal ini juga bisa terjadi apabila tali pusar yang terlalu pendek dapat membatasi gerakan bayi.
Gejala kelainan janin dapat bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Gejalanya dapat memengaruhi hampir semua bagian tubuh, seperti tulang dan organ.(cita septa)
Facebook Comments