Penutupan Dam Colo Belum Berpengaruh Pada Petani

Saluran air Dam Colo Timur dan Barat resmi ditutup per 1 Oktober lalu. Penutupan tersebut diklaim belum berpengaruh pada petani.

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Dam Colo telah ditutup per 1 Oktober lalu. Selama ini, baik itu saluran air Dam Colo Timur maupun Barat menjadi andalan petani di sepanjang saluran untuk mengairi sawah. Meski begitu, penutupan saluran Dam Colo belum berpengaruh pada petani. Dinas Pertanian dan Perikanan mengklaim stok air untuk mengairi sawah petani yang dialiri saluran irigasi teknis pada musim tanam III (MT III) padi masih mencukupi.


“Saat ini kebutuhan air petani masih tercukupi dari air yang masih ada di saluran irigasi teknis,” jelas Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharo Netty Harjianti, Rabu (3/10).

Dikatakan Netty, setelah pintu air saluran Dam Colo Nguter ditutup, tidak sertamerta air langsung hilang begitu saja. Pada awal penutupan ini masih ada air mengalir di saluran irigasi teknis meski debitnya kecil. Menurutnya, selama ini penutupan pintu air Dam Colo Nguter sudah menjadi agenda rutin tahunan untuk perawatan. Para petani juga sudah hafal dengan kegiatan tersebut dan telah melakukan persiapan sejak dini.

Selama ini, ujar Netty, dinas juga telah melakukan sosialisasi pada petani. Dinas juga mengimbau petani untuk selalu melakukan pola tanam serentak. Petani harus menanam padi dalam waktu serentak mulai dari tanam sampai panen. Perbedaan pola akan sangat berpengaruh terhadap segala kondisi baik panen maupun adanya serangan hama.

“Dengan pola tanam serentak juga bisa memutus siklus hama. Kalau tidak serentak, hama dapat dengan mudah pindah-pindah,” ujarnya.

Kalau memang sumber air sudah tidak ada, ujar Netty, petani bisa meminjam pompa air milik dinas. Disisi lain, jika stok air sudah tidak ada, petani diminta untuk tidak memaksakan diri menanam padi. Dengan kata lain, petani bisa menanam palawija. (erlano putra)


Erlano Putra:
Tinggalkan Komentar