Sukoharjonews.com (Bendosari) – Pengurusan administrasi kependudukan (adminduk0 di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Sukoharjo mengalami lonjakan. Hal itu terlihat sejak Senin (29/6) lalu dimana masyarakat yang datang melonjak. Karena banyak yang berkerumun di jalan masuk ke kantor bupati, masyarakat kahirnya dimasukkan ke Pemdopo Graha Satya Praja (GSP) agar tidak terjadi kerumuman.
Dari pantauan di Kantor Dispendukcapil, masyarakat yang datang ke Kantor Dispendukcapil pada Kamis (2/7/2020) ini masih cukup banyak. Sebagian warga pun diminta antre di Pendopo GSP dan didatangi petugas ketika sudah masuk gilirannya untuk masuk ke Kantor Dispendukcapil. “Saya mengurus Kartu Identitas Anak untuk keperluan masuk sekolah,” ujar Warsiti, warga Jombor, Bendosari.
Sembari menggendong anaknya yang masih kecil, Warsiti pun menunggu giliran untuk masuk. Dirinya bersama warga lain antre dengan duduk di kursi yang telah disediakan di Pendopo GSP. Tidak hanya Kartu Identitas Anak (KIA), warga yang lain banyak juga yang antre untuk mencetak e-KTP, kartu keluarga (KK), dan adminduk yang lain.
“Kalau saya ingin mencetak e-KTP, tadi datang pukul 08.30 WIB dan sudah antre,” ujar Sutrisno, warga lainnya.
Menurutnya, warga diminta antre di pendopo agar tidak terjadi kerumuman karena masih dalam situasi pandemi virus corona. Petugas juga mengingatkan untuk jaga jarak dengan warga lainnya yang tengah antre untuk mengurus adminduk. “Tadi diumumkan petugas saat masuk ke kantor harus pakai masker,” ujarnya.
Terpisah, Plt Kepala Dispendukcapil Sukoharjo, Sukito membenarkan adanya lonjakan pengurusan adminduk di kantor. Menurutnya, lonjakan terjadi karena pelayanan di Kantor Dispendukcapil sempat terhenti karena ada corona. Selain itu, saat ini banyak yang mengurus adminduk untuk keperluan masuk sekolah. Baik itu mengurus KIA, KK, e-KTP dan lainnya.
“Untuk blangko e-KTP sejak mulai membuka layanan ada 7 ribu keping dan sudah banyak yang terpakai untuk mencetak permohonan e-KTP masyarakat,” ujarnya.
Sukito juga mengatakan, selama layanan dibuka pihaknya menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Untuk itulah antrean warga dimasukkan ke Pendopo GSP untuk menghindari terjadinya kerumuman. Warga yang masuk ke kantor juga diwajibkan memakai masker dan mencuci tangan terlebih dahulu. (erlano putra)
Tinggalkan Komentar