Penemuan OpenAI yang Mengkhawatirkan Tentang AI yang Kuat dan Mengancam Kemanusiaan

Ilustrasi. (Foto: Gizmochina)

Sukoharjonews.com – Teknologi kecerdasan buatan terus meluas dan muncul di setiap aspek kehidupan kita. Meskipun banyak orang menganggap perkembangan ini bermanfaat bagi kemajuan umat manusia, ada pula yang menganggapnya berbahaya. Namun, tampaknya kelompok terakhir ini bisa dibenarkan.

Dilansir dari Gizmochina, Minggu (26/11/2023), hal itu terjadi karena karyawan OpenAI, yang baru-baru ini mengundurkan diri dari jabatannya, memperingatkan tentang “penemuan kecerdasan buatan yang kuat yang dapat mengancam umat manusia” yang memicu kekhawatiran dan diskusi.

OpenAI, pengembang ChatGPT, baru saja menyelesaikan minggu yang penuh peristiwa. Awalnya, CEO perusahaan digulingkan oleh dewan direksi tetapi diangkat kembali setelah mendapat tekanan. Tepat setelah itu, CEO Sam Altman melakukan perubahan pada dewan direksi.

Banyak di antara kita yang kesulitan memahami permainan kekuasaan yang kacau ini dan mencoba memahami apa yang sedang terjadi. Ternyata salah satu penyebab skandal tersebut adalah sebuah penemuan yang berpotensi mengakhiri umat manusia.

Seperti yang Anda ketahui, OpenAI sedang mengerjakan berbagai model kecerdasan buatan. Dua di antaranya, GPT-3.5 dan GPT-4, saat ini tersedia. Namun, ada model AI lain yang diberi nama Q oleh perusahaan. Yang membedakan Q adalah bahwa ini bukanlah AI biasa seperti ChatGPT atau Bard yang biasa kami gunakan. Menurut klaimnya, Q adalah teknologi yang berasal dari film fiksi ilmiah, yang mampu melakukan tugas-tugas yang sangat kompleks.

Beberapa karyawan percaya bahwa Q mewakili teknologi canggih dengan tingkat kecerdasan yang berbahaya. Menurut mereka, AI ini bisa menjadi terlalu cerdas dan berpotensi membahayakan manusia. Faktanya, beberapa karyawan menjadi sangat prihatin dengan penemuan ini dan perilaku CEO sehingga mereka melaporkan masalah tersebut kepada dewan direksi.

Setelah berdiskusi dengan Sam Altman, anggota dewan, dengan alasan kegagalan CEO dalam menanggapi bahaya ini dengan serius, memutuskan untuk memecatnya.

Tentu saja, semua ini saat ini hanya berdasarkan rumor. Namun, keengganan perusahaan untuk mengomentari masalah tersebut hanya menambah kecurigaan. Cara kerja Q dan mengapa hal ini menimbulkan begitu banyak ketakutan masih belum jelas. Namun ada satu hal yang pasti: bencana fiksi ilmiah yang kita nikmati hanya selangkah lagi untuk menjadi kenyataan. (nano)

Nano Sumarno:
Tinggalkan Komentar