Sukoharjonews.com – Pencemaran limbah di Sungai Langsur semakin meresahkan warga. Pasalnya, dalam beberapa hari terakhir turun hujan deras dan menyebabkan debit air sungai mengalami peningkatan. Meningkatnya debit air dikhawatirkan warga akan membuat pencemaran semakin meluas karena masuk ke lahan sawah dan merusak tanaman
“Warga juga khawatir air sungai yang sudah tercemar akan masuk sumur. Kami harap dinas terkait segera mengantisipasi masalah limbah ini,” ungkap warga Klaseman, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Sukoharjo Kota, Warmin, Rabu (08/11).
Dia mengatakan, sejak Sabtu (04/11) sampai Senin (06/11) di wilayah Sukoharjo turun hujan cukup deras. Akibatnya debit air Sungai Langsur mengalami peningkatan. Kondisi tersebut membuat warga khawatir karena Sungai Langsur sering meluap sehingga air masuk ke permukiman warga dan juga masuk ke lahan sawah.
Sebenarnya, ujar Warmin, warga resah tidak hanya karena banjir. Tapi, juga akibat adanya pencemaran limbah di Sungai Langsur bisa berdampak ke warga sekitar. Limbah tersebut bisa mencemari sawah yang mengakibatkan tanaman padi layu dan mati. Selain itu, warga juga khawatir air sungai yang tercemar akan mencemari sumur warga.
“Keluhan soal limbah itu sudah lama tapi tetap saja belum ditangani. Warga berharap pemerintah segera turun tangan,” lanjutnya.
Sedangkan Ketua Komunitas Kali Langsur Subakdo mengatakan, air yang tercemar limbah di Sungai Langsur sebagian sudah masuk ke sawah petani yang posisinya berada di pinggir sungai. Hal tersebut terjadi karena debit air mengalami peningkatan setelah hujan deras turun dalam beberapa hari lalu.
“Kalau debit air sedikit air tidak mungkin masuk ke sawah. Tapi debit air sekarang naik setelah hujan deras dalam beberapa hari. Petani khawatir air yang tercemar limbah bisa berpengaruh pada tanaman padi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo Djoko Sutarto mengatakan, DLH sudah memerintahkan petugasnya untuk melakukan pengecekan ke lokasi. Petugas juga telah mengambil sampel air untuk diteliti di laboratorium. “Dari keluhan warga memang benar ada dugaan pencemaran limbah dilihat dari warna air hitam. Tapi, kami masih tunggu hasil pengecekan laboratorium,” ujarnya. (erlano putra)
Tinggalkan Komentar