Sukoharjonews.com (Tawangsari) – Jembatan Gantung Tambakboyo Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo sudah diresmikan. Peresmian jembatan penghubung dua pedukuhan di Desa Tambakboyo tersebut sempat molor karena jembatan sempat ambruk karena “human error” beberapa waktu lalu. Setelah diperbaiki, saat ini jembatan sudah bisa dilalui. Namun, ada sejumlah larangan bagi masyarakat saat melintas di jembatan tersebut.
Larangan tersebut muncul dalam papan pengumuman yang dipasang di ujung jembatan. Larangan tersebut masing-masing dilarang bermain-main, berlari, memancing, dan berfoto selfie diatas jembatan, dilarang bersandar pada pagar pembatas, dilarang menyeberang pada saat hujan deras/banjir. Selain itu, juga dilarang roda empat melintasi jembatan.
Selain sejumlah larangan tersebut, masyarakat juga harus antre berurutan dimana jumlah maksimal 40 orang pada waktu bersamaan dan tidak boleh berkelompok. Masyarakat juga diimbau untuk menjaga kerapihan dan kebersihan di aera jembatan gantung.
Kepala Desa Tambakboyo, Syamsul Arifin, menyampaikan jika jembatan tersebut memang sudah lama diinginkan oleh masyarakat khususnya warga di dua pedukuhan. Pasalnya, selama ini dua pedukuhan di Desa Tambakboyo terpisah oleh Sungai Bengawan Solo. Sebelum dibangun jembatan gantung tersebut, masyarakat harus menyebarang dengan jembatan sesek dari bambu atau memutar melalui Desa Majasto maupun melalui wilayah Klaten.
“Dengan adanya jembatan ini akan memudahkan akses warga yang selama ini terpisah Sungai Bengawan Solo. Namun, untuk kendaraan roda empat tidak bisa melintas jembatan gantung,” ujarnya. (erlano)
Tinggalkan Komentar