
Sukoharjonews.com (Jakarta) – Pembangunan Bendungan Cijurey tengah dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya. Pembangunan ini sebagai langkah strategis mengatasi banjir di Kabupaten Karawang dan Bekasi. Bendungan dibangun di sungai Cihoe, anak Sungai Cipamingkis.
Dengan teknologi canggih dan dampak sosial signifikan, pembangunan Bendungan Cijurey ini diyakini dapat mendorong ekonomi di sekitar proyek.
Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya Dian Sovana, menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan proyek ini tepat waktu, tepat biaya, dan tepat mutu demi kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan. Proyek ditargetkan tuntas pada tahun 2028, Bendungan Cijurey ini diharapkan mampu mereduksi potensi banjir hingga 59,33%.
“Adapun ruang lingkup pekerjaan pada pembangunan bendungan ini di antaranya adalah pekerjaan persiapan, bangunan pengelak, sebagian bendungan utama, instrumentasi,” ujar Dian, dikutip dari laman KabarBUMN, Senin (12/5/2025).
“Kemudian pekerjaan hidromekanikal & elektrikal, bangunan fasilitas (yaitu pengerjaan Dermaga Apung dan penunjang) dan bangunan pengambilan (intake),”sambungnya.
Dalam penyelesaiannya, Dian menjelaskan, Brantas Abipraya akan berfokus untuk menghasilkan karya konstruksi bendungan yang unggul, tepat mutu, tepat biaya dan tepat waktu.
“Ini salah satu langkah kami berkontribusi dalam pengendalian bencana alam banjir, bagaimana Brantas Abipraya hadir untuk membangun negeri,” ujarnya.
Dibuat dengan tipe zonal urugan random tanah dengan inti tegak dan memiliki tinggi mencapai 77 meter, serta panjang puncak bendungan sekitar 525 meter, Bendungan Cijurey ini diharapkan akan menyediakan air irigasi bagi lahan persawahan seluas 2047 hektare.
Serta menghasilkan air baku sebesar 0.71 m3 per detik dan juga energi listrik melalui PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro) sebesar 2×0,5 MW. Selain fungsi utamanya menahan banjir, bendungan ini nantinya juga diharapkan mampu mengatasi masalah kekeringan yang sering melanda daerah sekitar Karawang dan Bekasi.
Sebagai bagian dari upaya mitigasi kekeringan, Tim Proyek Brantas Abipraya memanfaatkan air sungai dan limbah air wudhu dengan cara menampung dan memberikan filter pada penampungnya. Air tersebut diharapkan dapat meng-cover kegiatan pemeliharaan tanaman dan kegiatan cuci-mencuci di area direksi keet selama musim kemarau. (nano)
Facebook Comments