Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Dalam rangka meningkatkan implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Pemkab Sukoharjo menyelenggarakan “Focus Group Discussion” (FGD) “Membangun Komitmen Pimpinan dalam Implementasi SAKIP di Pemerintah Kabupaten Sukoharjo”. Dengan FGD diharapkan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berkomitmen dalam mengimplementasikan SAKIP di lingkungan kerjanya.
“Tujuan FGD tersebut agar terdapat persamaan persepsi dan pemahaman yang sama serta kepedulian yang pada gilirannya dapat membangun komitmen bersama untuk meingkatkan kualitas implementasi SAKIP,” jelas
Kepala Bagian Organisasi, Joko Purwanto, Senin (2/11/2020).
Dikatakan Joko, berdasarkan hasil evaluasi SAKIP dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokarasi, Nilai Hasil Evaluasi SAKIP Kabupaten Sukoharjo masih berpredikat CC. Menurutnya, meskipun sudah ada OPD yang berpredikat BB, namun secara rata-rata nilai SAKIP OPD juga masih C. Salah satu yang direkomendasikan oleh Kementerian PAN-RB dalam upaya perbaikannya adalah meningkatkan komitmen pimpinan dalam mendukung perbaikan manajemen kinerja sehingga pemerintahan yang berorientasi pada hasil dapat terwujud.
Dalam kesempatan tersebut juga telah disampaikan Komitmen Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya dalam upaya perbaikan implementasi SAKIP di Kabupaten Sukoharjo dan ajakan kepada seluruh Pimpinan OPD. Melalui penyelenggaraan FGD diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk membangun komitmen dan meningkatkan pemahaman akan arti pentingnya SAKIP dan menggali permasalahan yang dihadapi serta upaya-upaya penyelesaiannya secara menyeluruh di semua Perangkat Daerah.
Joko kembali mengatakan, usai FGD juga dilakukan penandatangan pernyataan komitmen dari seluruh Pimpinan OPD. FGD tersebut merupakan salah satu tahapan Rencana Aksi Perubahan Kinerja Organisasi (RAPKO) yang digagas dan dipersiapkan oleh Bagian Organisasi.
Menurutnya, serangkaian tahapan yang telah dilaksanakan antara lain pembentukan tim efektif, sinergitas dan koordinasi dengan stakeholder, penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) penyusunan dokumen SAKIP, penyusunan buku pintar SAKIP, dan membentuk “coaching clinic”yang merupakan “one stop service”-nya pelayanan konsultasi dan pemdampingan SAKIP bagi Perangkat Daerah.
“Dalam pemberian pendampingan nantinya akan dilaksankan oleh Tim Pengampu SAKIP yang terdiri dari Bappelbangda, Inspektorat dan Bagian Organisasi,” ujarnya.
Target jangka pendek dalam dua bulan ini, ujar Joko, “coaching clinic” akan melaksanakan pendampingan kepada lima OPD dengan nilai Nilai SAKIP terendah dan target jangka menengahnya kepada seluruh OPD. Ke depannya, “coaching clinic” akan dikembangkan untuk memberikan layanan selain SAKIP, seperti layanan penyusunan Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja, Evaluasi Jabatan, penyusunan Indikator Kinerja Individu dalam SKP dan pelayanan dalam bidang ketatalaksanaan lainnya. (erlano putra)
Facebook Comments