Puncak Acara Hari Disabilitas Internasional Digelar Meriah

Ketua RBM Sukoharjo Hj Etik Suryani SE menyerahkan bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) secara simbolis pada kelompok penyandang disabilitas, Rabu (27/12).

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Puncak acara peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2017 Kabupaten Sukoharjo digelar meriah, Rabu (27/12). Acara dipusatkan di halaman Kantor Dinas Sosial (Dinsos). Berbagai acara sengaja digelar oleh panitia untuk memeriahkan HDI.

Dalam acara tersebut terlihat hadir Ketua Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (RBM) Kabupaten Sukoharjo Hj Etik Suryani SE, Plt Kepala Dinas Sosial Sukoharjo Sarmadi, pejabat Forkopimda, anggota DPRD Provinsi Jateng Sumarsono, Camat, serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Selain itu, acara juga diikuti oleh ratusan difabel.

Plt Kepala Dinsos Sukoharjo Sarmadi dalam kesempatan itu berharap pada Ketua RBM Kecamatan ikut mendata para penyandang disabilitas diwilayahnya masing-masing. Pasalnya, saat ini pendataaan penyandang disabilitas belum selesai. “Saat ini jumlah difabel yang masuk sebanyak 5.615 orang dengan berbagai ragam tipe disabilitasnya,” ujar Medi-sapaan akfrab Sarmadi.

Menurutnya, puncak acara HDI 2017 digelar sejumlah kegiatan. Seperti bazar atau pameran hasil produk disabilitas, sanggar, SLB, ITMI dan Kube, pijat gratis oleh ikatan tuna netra muslim Indonesia (ITMI), potong rambut gratis oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Sukoharjo. Selain itu, juga digelar pemeriksaan laborat gula darah oleh Laboratorium Klinik Budi Sehat Sukoharjo dan Laboratorium PRODIA Surakarta.



Dalam kesempatan itu, Ketua RBM Sukoharjo Etik Suryani terlihat menyerahkan alat bantu disabilitas bagi kalangan difabel. Terdiri dari kursi roda 14 unit, walker enam unit, alat bantu dengar 18 unit, alat bantu dengar khusus lima unit dan kaki palsu sebanyak 4 unit. Selain itu, Ketua RBM juga menyerahkan bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dari Kemensos bagi 96 orang difabel dengan total sebesar Rp396,9 juta.

“Tema peringatan HDI 2017 adalah “menuju masyarakat inklusif, tangguh dan berkesinambungan bukan hanya retorika belaka”,” ujarnya.

Dikatakan Etik, tema tersebut menjadi misi yang menjadi tekad bersama untuk pengentasan disabilitas. Kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha melalui RBM diperlukan. Guna mendorong kemandirian kaum disabilitas, ujarnya, dirinya berharap bukan hanya bengkel, jahit tapi diharapkan pula ada elatihan komputer pada difabel.

Dengan pelatihan komputer, ujar Etik, bertujuan untuk mengurangi kesenjangan yang dirasakan kaum disabilitas. “Saya harap kepada pemerintah, swasta bisa menerima satu dua orang saudara-saudara kita kaum disabilitas yang berkemampuan seperti komputer dapat diterima bekerja dikantorkantor sesuai dengan kemampuannya,” harapnya.

Sementara itu, Bupati Sukoharjo H Wardoyo Wijaya SH MH mengatakan, dengan berbagai kebijakan telah memberikan perhatian penuh kepada penyandang disabilitas di Kabupaten Sukoharjo. Hal itu dibuktikan di kantor, di pasar sudah dilengkapi akses untuk kaum disabilitas. Selain itu, juga ada bantuan kesehatan bagi semua penyandang disabilitas mendapat prioritas pelayanan kesehatan secara gratis.

“Bahkan, selama ini juga diberikan bantuan modal kepada 22 Kelompok Usaha Bersama atau Kube dengan harapan kaum disabilitas di Sukoharjo dapat hidup mandiri dengan berusaha,” ujarnya.

Wardoyo menambahkan, selama ini orang dengan kecacatan berat per orang diberikan bantuan Rp300 Ribu per bulan dengan jumlah 65 orang dengan kategori cacat berat di wilayah Sukoharjo. Direncanakan, dirinya juga akan memberikan bantuan gedung Sanggar Inklusi di Kecamatan Weru dan Sanggar Inklusi di kecamatan Nguter. (erlano putra)

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *