Proyek Gedung DPRD di Mandan Alami Keterlambatan Sekitar 8%

Proyek Gedung DPRD di Kelurahan Mandan, Sukoharjo mengalami keterlambatan sekitar 8% dari perencanaan.

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Proses pembangunan Gedung DPRD di Kelurahan Mandan masih berjalan. Namun, hingga akhir pekaj kemarin, pelaksanaan proyek tersebut mengalami keterlambatan sekitar 8% dari jadwal perencanaan. Untuk itu, pelaksana proyek kerja keras untuk mengejar keterlambatan tersebut dimana salah satu upayanya dengan kerja lembur.



“Sampai pekan kemarin memang ada keterlambatan sekitar 8% dari perencanaan. Untuk itu kami berusaha mengejarnya dengan kerja lembur minimal hingga pukul 22.00 WIB,” jelas Pelaksana Proyek Agung Wahyu, Selasa (11/9).

Dikatakan Agung, pihaknya mengalami kendala untuk pasokan material utamanya semen. Bahkan, Agung menyebut saat ini terjadi rebutan semen dengan pelaksana proyek daerah lain. Agung menyebut saat ini banyak proyek fisik yang tengah dikerjakan sehingga pasokan semen agak terlambat.

Disinggung soal tenaga kerja, Agung mengaku jumlah tenaga kerja yang mengerjalan proyek Gedung DPRD sudah cukup banyak. Meski terlambat dari perencanaan, Agung mengaku tetap optimistis proyek tersebut bisa selesai sesuai kontrak pada 21 Desember mendatang. Untuk itu, saat ini pihaknya fokus pada pekerjaan agar keterlambatan bisa dikejar.

Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Sekwan Sukoharjo Basuki Budi Santoso mengatakan, saat ini proyek pembangunan Gedung DPRD terus berjalan. Pihaknya intens melakukan koordinasi dengan kontraktor. Hal ini dilakukan agar proyek tetap berjalan sesuai rencana. “Kita terus pantau agar tetap tertib dan tidak molor,” kata dia.

Dia mengatakan, untuk pengerjaan proyek tersebut diharapkan sampai tanggal 15 September nanti sudah memasuki 30%. Hal tersebut sudah sesuai jadwal yang ada. Selain itu, dari pantauan lapangan dan laporan yang ada saat ini para pekerja mengerjakan proyek tersebut siang-malam. Namun, dia meminta tetap memperhatikan kualitas bangunan.

Basuki mengatakan, pihaknya bertugas memantau dan mengejar kontraktor agar bertugas sesuai dengan rel yang ada. “Kalau saya ini tugasnya hanya ngoyak-oyak. Kontraktor harus sesuai dengan apa yang sudah dijadwalkan dan tidak molor,” papar dia.

Untuk diketahui, pagu anggaran dari proyek tersebut Rp44.097.490.00. Sementara nilai kontrak hasil lelang sebesar Rp39.299.173.000 Proyek ini akan dikerjakan pada 2018 ini dengan kontraktor PT Satriamas Karyatama dari Semarang. (erlano putra)



How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments