Perangkat Desa Yang lolos dan Terbukti Gunakan Uang Bisa Dibatalkan

Bupati Sukoharjo H Wardoyo Wijaya SH MH melakukan pantauan pelaksanaan ujian tertulis Perangkat Desa (Perdes) Kecamatan Bendosari di Univet Bantara, Selasa (12/12).

Sukoharjonews.com (Bendosari) – Pelaksanaan ujian tertulis Perangkat Desa (Perdes ) digelar serentak, Selasa (12/12). Untuk memastikan pelaksanaan ujian berjalan lancar, Bupati Sukoharjo H Wardoyo Wijaya SH MH melakukan pantauan di lokasi ujian tertulis Kecamatan Bendosari di aula Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara)

“Sejak awal saya sudah instruksikan agar pengisian Perangkat Desa di Sukoharjo berjalan fair dan transparan. Kita awasi bersama jangan sampai ada politik uang,” ujar Bupati.

Menurutnya, dalam rangka mewujudkan tansparansi tersebut, Pemkab memfasilitasi pemerintah desa menggandeng pihak ketiga untuk penyediaan soal tes tertulis. Pihak ketiga yang digandeng adalah Lembaha Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS. Dengan pengisian yang fair dan transparan, dia berharap Perdes yang dihasilkan juga memiliki kualitas baik.

Ketika disinggung soal isu yang beredar dan menyebutkan ada praktik politik uang dalam
pengisian Perdes, Bupati mengaku sudah memberikan peringatan keras pada kepala desa dan camat agar tidak bermain-main dalam pengisian Perdes ini. “Jika masyarakat menemukan indikasi ada politik uang, segera laporkan beserta bukti-buktinya dan akan ditindaklanjuti dengan tegas. Kalau terbukti, calon Perdes yang sudah dinyatakan lolos bisa dibatalkan,” tandasnya.



Bahkan, Bupati mengaku sudah meminta Wakapolres Sukoharjo selaku Ketua Tim Saber Pungli untuk terjun melakukan pengawasan terkait pengisian Perdes ini. Semua itu ditempuh dengan harapan Perdes yang dihasilkan memiliki kualitas baik karena akan menentukan masa depan pemerintah desa yang bersangkutan.

Disisi lain, terkait pantauan pelaksanaan ujian tertulis di Univet Bantara, Bupati mengaku secara umum berjalan lancar dan tertib. Semua peserta hadir meski ada yang mengerjalan ujian di RS Dr Oen Solo Baru.

Sementara itu, Kabag Pemerintahan Desa (Pemdes) Setda Pemkab Sukoharjo Setyo Aji Nugroho menyampaikan, dalam pelaksanaan ujian tertulis Perdes, pihaknya menerjunkan dua tim untuk melakukan pemantauan di lokasi ujian. Pada prinsipnya, Pemdes ingin dari awal pengambilan soal hingga soal dan lembar jawaban dikembalikan ke LPPM UNs, semuanya berjalan lancar.

Ditanya tentang kendala saat pelaksanan ujian tertulis, Aji mengaku ada beberapa hal seperti jumlah lembar jawaban kurang, dan nomor dalam lembar jawab melompat dari 35 langsung ke nomor 41. Namun, kendala tersebut bisa diatasi setelah melakukan koordinasi dengan LPPM UNS. “Kendala teknis di lapangan sudah ada solusinya dan diumumkan pada peserta,” ujarnya.

Aji menambahkan, khusus untuk peserta tes Kecamatan Bendosari di Univet Bantara, diakui Aji seluruhnya ada 171 orang. Namun, satu peserta diantaranya, yakni Farida Nur Safitri yang melamar Kaur Keuangan Desa Puhgogor, Berndosari harus mengerjakan tes di RS Dr Oen Solo Baru karena tengah melahirkan. Pengerjaan soal tes di RS tersebut juga dijaga oleh petugas. (erlano putra)

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *