Pedagang Musiman Umbul-umbul 17-an Mulai Marak, Siapa Sangka Teryata Warga Perantauan

Tina, 30, warga Ciamis menunggui dagangan bendera dan juga umbul-umbul 17-an di Jalan Veteran barat Alun-Alun Sukoharjo bersama anaknya yang masih berusia 2,5 tahun, Senin (25/7/2022).

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Menjelang Peringatan Hari Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus, pedagang musiman umbul-umbul mulai marak di Sukoharjo. Para pedagang tersebut terlihat mulai menggelar lapak di sejumlah titik di wilayah perkotaan Sukoharjo seperti kawasan alun-alun, Jalan Veteran, Jalan Jenderal Sudirman, dan jalan protokol lainnya.

Pemandangan itu cukup lazim setiap tahun dimana para pedagang musiman tersebut menjajakan pernik-pernik aksesoris peringatan Hari Kemerdekaan. Seperti bendera, umbul-umbul, dan atribut bernuansa merah putih lainnya.

Namun, siapa yang menyangka jika para pedagang tersebut merupakan warga perantauan dari Provinsi Jawa Barat. Mereka berharap momen Hari Kemerdekaan tahun ini bisa meraih penghasilan karena pandemi corona sudah membaik.

Para pedagang tersebut datang ke Sukoharjo setiap tahun bersama anak istri dan menyewa sebuah rumah. Seperti diungkapkan oleh Tina, 30, yang menggelar lapak di Jalan Veteran barat Alun-alun Satya Negara Sukoharjo.

Tina mengaku datang dari Ciamis, Jawa Barat bersama suami dan anaknya yang masih berusia 2,5 tahun. Tina bersama anaknya berjualan sendiri dan suaminya juga berjualan di lokasi lain, tepatnya di depan Pegadaian Sukoharjo.

“Saya bersama suami sudah mulai berjualan sejak 13 Juli lalu dan nanti pulang ke Ciamis 16 Agustus,” ujar Tina bersama anaknya, Senin (25/7/2022).

Selama berjualan di Sukoharjo, Tina mengaku menyewa rumah dengan harga sewa Rp500 ribu per bulan. Menurutnya, bersama suami telah 5 tahun lebih berjualan bendera dan aksesoris 17-an di Sukoharjo. Setiap tahun menjelang bulan Agustus bersama dengan suaminya datang ke Sukoharjo untuk menggelar dagangannya. Begitu juga dengan penjual lain yang ada di Sukoharjo.

“Mereka semua dari Jawa Barat, ada yang dari Garut, saya sendiri dari Ciamis,” katanya.

Selama ini, ujarnya, penghasilan yang didapat per hari tidak pasti. Dia berharap tahun ini bisa lebih baik karena pandemi corona sudah membaik. Biasanya, ujar Tina, pembeli mulai ramai memasuki bulan Agustus hingga menjelang Hari Kemerdekaan.

“Tahun lalu sepi karena masih pandemi corona, saat pulang hanya dapat Rp2 jutaan. Padahal, kalau normal bisa Rp5 jutaan,” kata Tina lagi.

Disinggung soal harga bendera dan juga atribut lainnya, Tina mengaku bervariasi tergantung bahan dan ukurannya. Ada bendera yang dijual Rp10 ribu ada juga yang lebuh mahal. Begitu juga untuk umbul-umbul dimana harganya bervariasi tergantung bahan, bentuk dan ukurannya. (sapta/nano)

Nano Sumarno:
Tinggalkan Komentar