Pasar Murah Dinas Perdagangan Diserbu Warga Tawangsari

Warga mendatangi pasar murah yang digelar Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM di Balai Desa Kateguhan, Tawangsari, Selasa (5/6).

Sukoharjonews.com (Tawangsari) – Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Disdagkop dan UKM) Sukoharjo merealisasikan rencana pasar murah di Balai Desa Kateguhan, Tawangsari, Selasa (5/6). Berbagai macam produk kebutuhan masyarakat dijual dalam pasar murah ini. Disdagkop dan UKM Sukoharjo menjamin barang-barang yang dijual lebih murah dibandingkan harga pasar.


“Namanya saja pasar murah, untuk itu barang yang dijual juga harus lebih murah. Kalau harga sama atau lebih mahal, masyarakat pasti tidak mau beli,” jelas Kepala Disdagkop dan UKM Sukoharjo Sutarmo.

Dijelaskan Sutarmo, pasar murah tersebut sengaja digelar menjelang Idul Fitri. Pasar murah digelar bukan untuk menstabilkan harga. Pasalnya, saat ini harga kebutuhan bisa dikatakan masih normal. Kalaupun ada kenaikan masih dalam batas kewajaran. Pasar murah sendiri bekerjsama dengan PPI, Bulog, dan sejumlah swalayan di Sukoharjo.

“Harga bisa lebih murah karena harga yang dikenakan menggunakan harga pokok. Penjual tidak mengambil untung karena kegiatan ini untuk membantu masyarakat menjelang Lebaran,” ujarnya.

Dengan kegiatan pasar murah ini, ujar Sutarmo, dia berharap dapat meringankan beban masyarakat dalam menghadapi Lebaran. Terlebih lagi, dalam pasar murah tersebut penjual menyediakan berbagai kebutuhan pokok masyarakat. Seperti beras, gula, minyak goreng, sirup, dan berbagai kue serta roti untuk Lebaran. Bahkan, dalam pasar murah tersebut juga dijual pakaian.

Sutarmo menambahkan, pasar murah kedua akan digelar di Kelurahan Joho, Sukoharjo. Hanya saja, dalam pasar murah di Joho sasarannya sudah jelas, yakni warga kurang mampu. Jadi, pasar murah yang digelar tidak untuk masyarakat umum. Peserta pasar murah di Joko pun dibatasi sebanyak 500 orang.

Sejumlah warga yang datang ke pasar murah mengakui harga barang yang dijual lebih murah dibandingkan harga di pasaran. Seperti diungkapkan Suprapti yang mengaku ada selisih harga dibangkan harga pasar. “Selisihnya ada yang Rp1.000, ada juga Rp2.000. Intinya lebih murah. Kalau tidak lebih murah pasti warga tidak akan beli,” ujarnya.

Suprapti sendiri mengaku selain membeli gula, dirinya juga membeli beberapa kue kemasan kaleng untuk persiapan Lebaran. Dia mengaku, untuk beberapa produk kue dengan merek tertentu ada yang lagi promo sehingga harganya jauh dibawah harga pasar. “Biasanya di pasaran dijual sekitar Rp27.000, disini hanya dijual Rp21.000, jadi lebih murah,” kata Suprapti lagi. (erlano putra)


Erlano Putra:
Tinggalkan Komentar