Ragam  

Pantau Vaksinasi Untuk Lansia, Bupati Imbau Tetap Prokes Usai Divaksin

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani saat memantau pemberian vaksin untuk lansia di Desa Langenharjo, Grogol, Rabu (19/5/2021).

Sukoharjonews.com (Grogol) – Pemberian vaksin untuk sasaran terus dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo. Seperti hari ini, Rabu (19/5/2021) dimana vaksinasi untuk lansia diberikan di Balai Desa Langenharjo Grogol dan mendapat kunjungan Bupati Etik Suryani. Dalam kesempatan itu, Bupati mengimbau setelah vaksinasi tetap menerapkan protokol kesehatan karena vaksin bukan obat corona.



“Setelah vaksinasi tetap harus prokes karena vaksin itu bukan obat. Khusus untuk Desa Langenharjo vaksinasi akan diberikan pada 300 lansia. Semoga berjalan lancar dan antusias lansia sangat bagus,” ujar Bupati.

Bupati juga mengatakan, saat ini sudah 9% warga Sukoharjo yang sudah mendapat vaksin. Terdiri dari tenaga kesehatan, petugas layanan publik, lansia dan juga guru. “Untuk lansia sudah cukup banyak yang mendapatkan vaksin, hampir sama dengan petugas layanan publik. Hari ini, pemberian vaksin dilakukan juga di Mojolaban, Kartasura dan RSUD,” tambahnya.

Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) yang juga Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Sukoharjo, Yunia Wahdiyati menyampaikan, pemberian vaksin corona terus dilakukan DKK. Baik untuk tenaga kesehatan, petugas layanan publi, dan juga lanjut usia (lansia).

Untuk tenaga kesehatan (nakes), hingga 18 Mei pemberian vaksin dosis 1 sebanyak 9.283 orang dan dosis 2 sebanyak 8.980 orang. Untuk petugas layanan publik, dosis 1 sebanyak 16.225 orang dan dosis 2 sebanyak 7.645 orang. Sedangkan untuk lansia, dosis 1 sudah diberikan pada 17.471 orang dan dosis 2 untuk 12.847 orang.

“Untuk sasaran lansia, realisasi terus naik karena pemberian vaksin kami lakukan secara bertahap. Total target untuk lansia ada 77.756 orang,” jelas Yunia.

Yunia mengatakan, pemberian vaksinasi pada sasaran, baik nakes, petugas layanan publik maupun lansia menyesuaikan dengan kuota vaksin yang diterima dari pemerintah pusat. Sehingga, pemberian vaksin tidak bisa diberikan sekaligus.

Yunia mengimbau, sasaran yang sudah menerima vaksin untuk tetap menjalankan protokol kesehatan. Pasalnya, vaksin yang diberikan bukan obat corona, namun sekadar pencegahan agar tidak tertular virus corona. “Tetap protokol kesehatan meski sudah mendapatkan vaksin dengan menerapkan 5M,” tambah Yunia. (erlano putra)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *