Sukoharjonews.com (Weru) – Hanya berselang tiga hari, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, kembali berkunjung ke Kabupaten Sukoharjo, Rabu (22/6/2022). Sebelumnya, Mentan melakukan vaksinasi perdana untuk hewan ternak antisipasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Sukoharjo pada Sabtu (21/6/2022). Kunjungan kali ini, Mentan melakukan panen raya program IP 400 di Desa Tegalsari, Kecamatan Weru.
Dalam kesempatan tersebut, Mentan menyampaikan jika saat ini dunia tengah dilanda ancaman krisis pangan. Menurutnya, program IP 400, yakni program tanam dan panen empat kali setahun bisa menjadi jawaban untuk antisipasi ancaman krisis pangan tersebut.
Dengan IP 400, hasil panen meningkat dan pendapatan petani juga ikut meningkat. Mentan ingin memastikan program IP 400 di Kabupaten Sukoharjo berjalan dengan baik. Bahkan, lahan tanam IP 400 naik dari 2.000hektar menjadi 10.000 hektar.
Artinya, lanjut Mentan, IP 400 bisa dilaksanakan dan berjalan sukses. Dengan IP 400 produktivitas padi petani akan naik sehingga bisa menjadi solusi terkait ancaman krisis pangan global. Meski ada ancaman global, pertanian di Indonesia tetap maju.
“Hari Krida Pertanian 2022 membangun komitmen petani Indonesia, bahwa kita siap lagi menghadapi semua, peluang dan kesempatan menghadirkan pertanian yang lebih baik,” ujarnya.
Syahrul Yasin Limpo juga menambahkan, IP 400 itu mengubah paradigma petani, dari dua atau tiga kali panen setahun, ternyata bisa menjadi empat kali panen dalam setahun.
Sementara itu, Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, menyampaikan, Sukoharjo terpilih menjadi salah satu lokasi pelaksanaan program IP 400 yang dicanangkan oleh Menteri Pertanian. Program tersebut adalah sebuah terobosan dari Kementerian Pertanian melalui pola penanaman padi IP 400 sebagai salah satu langkah dalam meningkatkan hasil produksi padi, dengan cara tanam dan panen 4 (empat) kali di lahan yang sama.
“Sukoharjo sudah melaksanakan program IP 400 ini pertama kali pada tahun 2021 seluas 2.088 Ha, dengan hasil yang sangat signifikan dimana ada kenaikan produksi pada tahun tersebut. Karena terdapat peningkatan produksi dan pendapatan bagi petani, maka pada tahun 2022 respon petani terhadap Program IP 400 semakin meningkat menjadi seluas 10.000 Ha,” jelasnya.
Etik juga menyampaikan, untuk hasil panen, musim tanam 1 yang lalu produktivitas mencapai 73,21 kuintal/hektar Gabah Kering Giling (GKG), dengan varietas mayoritas Inpari 32. Untuk musim tanam 2 ini produktivitas mencapai 70,6 kuintal/ hektar Gabah Kering Giling (GKG).
“Hasil musim tanam 2 ini sedikit menurun disebabkan karena adanya serangan hama Wereng Batang Coklat,” ujar Bupati. (nano)
Tinggalkan Komentar