Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Selama pencegahan penyebaran virus Corona, masyarakat diimbau untuk tinggal dirumah. Untuk itu, konsumsi gas LPG 3 kilogram (kg) diperkirakan naik. Hal itu dikarenakan masyarakat banyak melakukan aktivitas masak memasak di rumah. Untuk mencukupi kebutuhan selama pandemi virus Corona dan menghadapi puasa serta Lebaran, Pemkab mengajukan tambahan kuota gas LPG 3 kg.
“Biasanya memasuki puasa dan Lebaran, kebutuhan gas LPg 3 kg selalu naik, belum lagi saat ini masyarakat banyak tinggal dirumah sehingga kegiatan masak memasak juga naik,” jelas Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop dan UKM) Sukoharjo, Sutarmo, Minggu (5/4/2020).
Sebagai bentuk antisipasi melonjaknya kebutugan gas LPg 3 kg, dinas mengajukan tambahan kuota sebesar 10% dari kuota yang diterima sekarang. Selama ini, ujar Sutarmo, kuota gas LPG 3 kilogram untuk Sukoharjo mengalami kenaikan 643 tabung per hari terhitung 1 Januari 2020. Sebelumnya, pada tahun 2019 alokasi yang didapat hanya 28.978 tabung per hari dan di 2020 menjadi 29.621 tabung per hari.
Sutarmo mengatakan, penyebaran virus Corona ikut berpengaruh pada konsumsi gas 3 kilogram. Sebab, masyarakat sekarang dihimbau pemerintah tetap di rumah dan berpengaruh pada angka penggunaan elpiji bersubsidi. Disisi lain, pengguna gas LPg 3 kg dari pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) cenderung menurun karena ada beberapa pelaku UMKM membatasi jam kerja atau penurunan produksi.
Terkait distribusi gas LPG 3 kg sendiri, Sutarmo mengaku akan memperketat pengawasan agar tidak terjadi pelanggaran penggunaan. Sebab, sesuai aturan gas LPG 3 kg atau gas bersubsidi tersebut hanya boleh digunakan masyarakat miskin. Diharapkan, dengan pengawasan tersebut gas bersubdidi tersebut tidak digunakan untuk masyarakat mampu maupun pelaku usaha besar. (erlano putra)
Tinggalkan Komentar