Ragam  

Pagar Masjid Agung Dirobohkan, Bangunan Masjid Terlihat Utuh dari Luar

Pagar Masjid Agung Baiturrahmah dirobohkan karena menghalangi pandangan dari luar terhadap bangunan masjid yang megah.

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Masjid Agung Baiturrahmah Sukoharjo baru saja selesai dibangun akhir Desember 2017 lalu. Namun, saat ini bangunan pagar masjid justru dirobohkan, ada apa? Tidak ada yang salah dengan perobohan itu. Pagar sengaja dirobohkan dengan tujuan agar bangunan masjid yang megah tersebut bisa terlihat secara utuh dari luar. Selama ini, pandangan dari luar terganggu pagar yang tingginya sekitar 3 meter.



“Pagar yang dirobohkan hanya pagar depan saja, pagar samping sisi selatan tidak dirobohkan,” jelas Ketua Takmir Masjid Agung Baiturrahmah Yazid Anwari, Selasa (4/12).

Meski begitu, lanjut Yazid, pagar depan tersebut tidak dirobohkan seluruhnya karena hanya dipangkas. Dari ketinggian sekitar 3 meter dijadikan 1,25 meter. Jadi, pagar depan tetap ada meski tidak setinggi sebelumnya. Tujuan perobohan pagar tersebut memang untuk membuat pandangan masjid tidak terhalang oleh tingginya pagar. Sehingga, masyarakat umum bisa melihat kemegahan masjid secara utuh.

Diakuinya, program menurunkan ketinggian pagar tersebut datang dari Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya yang disampaikan ke Takmir Masjid. Karena ide tersebut cukup bagus, program lantas direalisasikan. “Prinsipnya hanya pagar depan yang dipangkas ketinggiannya. Untuk pagar samping selatan tetap seperti semula,” ujarnya.

Seperti diketahui, Masjid Agung Baiturrahmah Sukoharjo diresmikan 4 Mei 2018. Masjid agung sendiri dibangun tiga lantai dengan total dana Rp32,4 miliar. Masjid agung tersebut mampu menampung 2.600 jamaah. Proyek Masjid Agung Baiturrahmah dikerjakan oleh PT Sinar Cerah Sempurna Semarang. Masjid dibangun di lahan seluas 7.713 meter persegi dengan luas bangunan 2.805 meter persegi. Untuk bangunan masjid seluas 2.565 meter persegi, gedung TK 195 meter persegi dan rumah imam 45 meter persegi.

Lantai satu digunakan untuk jamaah putra dan mampu menampung sebanyak 1.750 jamaah. Lantai satu juga terdiri ruang sound system, ruang transit, dan sekretariat takmir. Lantai dua terdiri dari Kantor MUI, ruang rapat, perpustakaan, dan sekretariat remaja masjid. Lantai tiga untuk jamaah putri yang menampung 850 jamaah, dan lima kamar penginapan musafir.

Dari total anggaran Rp32,4 miliar, antara lain untuk perencananan dan review Rp89 juta dan proyek fisik Rp31,551 miliar. Sedangkan untuk pengawasan dianggarkan Rp449,132 juta. (erlano putra)



How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments