Sukoharjonews.com (Semarang) – Jumlah kendaraan di kota-kota besar termasuk Kota Semarang jumlahnya sangatlah banyak. Hal itu kerap membuat jalanan protokol Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah itu mengalami kemacetan. Akibatnya, sering para pengendara khususnya roda dua yang nekat menggunakan jalur khusus pejalan kaki atau trotoar untuk menghindari kemacetan. Padahal, perbuatan itu telah merampas hak para pejalan kaki.
Berdasarkan hal itu, Satpol PP Provinsi Jawa Tengah bersama Satpol PP Kota Semarang mengadakan Operasi Simpatik di sejumlah jalan protokol Kota Semarang. Operasi dilakukan dengan mengedepankan pendekatan humanis.
Buktinya, saat menggelar operasi itu, petugas tidak memarahi para pengendara motor yang menggunakan trotoar. Mereka justru diberi bunga kemudian diberikan nasehat bahwa perbuatan mereka melanggar.
Kepala Satpol PP Provinsi Jawa Tengah, Sinung Nugroho Rahmadi mengaku sengaja menggelar operasi simpatik dengan cara membagi-bagikan bunga kepada para penerobos trotoar. “Memang saya arahkan, terutama untuk mengerahkan Srikandi Satpol PP dengan memberikan bunga Mawar sebagai wujud cinta kami kepada mereka dan warga Kota Semarang. Bukan hanya bagi-bagi bunga, tapi kami juga memberikan sosialisasi dengan pendekatan humanis,” ucap Sinung, Jumat (2/10).
Inisiasi melakukan operasi dengan pemberian bunga mawar kepada pelanggar kata dia sebagai bentuk sentuhan hati menggugah kesadaran masyarakat. “Dengan pendekatan humanis itu, diharapkan masyarakat sadar bahwa tertib itu berbagi dan mengerti hak orang lain,” tegasnya.
Operasi semacam ini lanjut Sinung akan terus dilakukan sebagai bagian edukasi kepada masyarakat secara berkelanjutan dan merawat partisipasi masyarakat. Sinung sendiri mengatakan jika kesadaran masyarakat terkait penggunaan trotoar masih kurang. Bahkan, dirinya mengecek sendiri jika banyak pengendara yang dengan santainya menggunakan trotoar tanpa merasa bersalah.
“Operasi ini kami lakukan setelah menerima laporan aduan masyarakat dan pengamatan saya. Selama pengamatan saya itu, banyak pengendara motor yang tidak merasa rikuh atau malu saat menyita hak pejalan kaki. Untuk itu, kegiatan semacam ini akan terus kami lakukan agar kesadaran masyarakat terus tumbuh,” pungkasnya.
Operasi Simpatik itu menjadi viral di dunia maya. Netizen menganggap bahwa kegiatan tersebut sangat simpatik dan mendidik. Meski ada juga yang berkomentar untuk melakukan tindakan tegas. Seperti Cahyo Pewarta dalam akun @lensapewarta. Dirinya mengatakan jika kegiatan yang dilakukan Satpol PP tersebut layak dicontoh oleh seluruh Satpol PP di seluruh wilayah Jawa Tengah. “Wah ini bisa tambah keren…dilakukan satpol PP se-Jateng secara serentak..pasti pejalan kaki akan nyaman aman…deh,”cuitnya.
Ada pula cuitan @Iruljangkrik yang mencuit singkat “Keren euy..
” serta @dad_soemantri yang membalas “pa Kasat Kereennn. Kulo nyuwun kembang sanesipun mawon nDan..Lanjutkan!!!,” ucapnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memang terus mendorong jajarannya melakukan pendekatan humanis dalam menegakkan aturan. Hal itu sebagai bentuk melayani masyarakat.
“Tentunya memberikan edukasi dengan hal yang baik, dengan pendekatan humanis. Itu yang biasanya lebih mengena di masyarakat, ketimbang dengan penegakan aturan yang terlalu keras. Birokrasi sekarang itu harus dekat dengan rakyat,” terangnya.(*)
Tinggalkan Komentar