Sukoharjonews.com – Pembangkit tenaga listrik EV yang naik cepat NIO dan raksasa energi Shell telah bermitra untuk mengembangkan stasiun pertukaran baterai EV pertama di Eropa. Aliansi antara NIO dan Shell dipandang di beberapa kalangan sebagai aliansi yang tidak biasa karena Shell dikenal dengan solusi energi berbasis minyak bumi sementara NIO terus menghasilkan kendaraan yang berorientasi pada keberlanjutan.
Dilansir dari Gizmochina, Jumat (19/5/2023), raksasa Belanda tersebut belakangan ini menunjukkan minat pada energi terbarukan yang membuatnya meluncurkan beberapa produk, termasuk e-skuter, tahun lalu.
Stasiun penukaran baterai EV terletak di Belanda dan dapat melakukan 312 penukaran per hari. Stasiun pertukaran baterai NIO-Shell yang baru menyediakan kemampuan tambahan bagi pengendara yang akan mengakses layanannya. Jika dilihat dari perspektif, stasiun pertukaran baru jauh lebih efektif daripada platform Tesla SuperCharger berukuran serupa yang hanya mendukung sekitar 40 mobil per hari.
NIO mengumumkan kemitraannya dengan Shell pada tahun 2021 dan sudah memiliki sejumlah stasiun pertukaran di China. Stasiun pengisian daya akan dapat mengisi 13 baterai sekaligus dengan kecepatan 20-80kW per jam.
Stasiun pengisian daya Shell-NIO akan menyaksikan lebih sedikit antrean karena kecepatan pengisiannya. Ini bukan stasiun pengisian daya pertama NIO di Eropa, tetapi yang pertama bermitra dengan Shell. Pilihan Belanda untuk memulai program juga bisa menjadi simbolis. Sudah ada lebih dari 16 stasiun pertukaran NIO di seluruh Eropa selain beberapa stasiun pengisian daya.
Kolaborasi Shell-NIO akan mengirimkan hingga 100 stasiun pertukaran baterai di China pada tahun 2025. NIO juga mengharapkan peningkatan stasiun pertukaran baterai di Belanda dan Eropa dalam beberapa tahun mendatang. (nano)
Tinggalkan Komentar