Niatnya Razia KTP, Petugas Malah Dapat Pasangan Mesum di Kos-Kosan

Petugs gabungan yang dikoordinir Satpol PP saat melakukan razia KTP di Jalan Jenderal Sudirman, Rabu (5/9).

Sukoharjonews.com (Bendosari) – Tim gabungan yang dikoordinir Satpol PP menggelar razia KTP, Rabu (5/9). Razia menyasar sejumlah kos-kosan di sekitar Universitas Veteran (Univet) dan juga di Jalan Raya Jenderal Sudirman depan Pemkab Sukoharjo. Saat razia di kos-kosan, petugas justru mendapati pasangan mesum bukan suami istri tengah berada di dalam kamar kos. Pasangan mesum tersebut lantas dibawa ke Satpol PP untuk pembinaan.


“Jadi hari ini kegiatanya razia KTP di kos-kosan sekitar Univet dan juga di jalan raya depan Pemkab. Melibatkan tim gabungan karena langsung dilakukan sidang di tempat bagi yang tidak membawa KTP,” jelas Kabid Penegakan Perda Satpol PP Sukoharjo Sunarto.

Lebih lanjut Sunarto mengatakan, razia tersebut melibatkan petugas Satpol PP, Penyidik PNS (PPNS) Pemkab, PPNS Polres, Kejaksaan, dan Pengadilan. Untuk razia di kos-kosan, dari 25 orang yang diperiksa, semuanya bisa menunjukkan KTP. Selain itu, petugas juga mendapati satu pasangan mesum yang berstatus karyawan swasta.

Sedangkan razia KTP di Jalan Jenderal Sudirman, petugas memeriksa 685 orang pengguna jalan dan 22 diantaranya kedapatan tidak membawa KTP sehingga langsung dilakukan sidang di tempat. Masyarakat yang kedapatan melanggar tidak membawa KTP langsung sidang ditempat dan membayar denda Rp22 ribu. Denda tersebut langsung masuk kas daerah.

Razia itu sendiri mengacu pada Perda No 2 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Perda No 5 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan. “Razia KTP bersama tim gabungan ini sudah beberapa kali digelar dengan lokasi yang berbeda. Antara lain di Gatak, Tawangsari, Nguter, dan juga Polokarto. Sunarto mengimbau pada masyarakat senantiasa membawa KTP saat bepergian.

Sementara itu, salah satu warga yang kedapatan tidak membawa KTP, Sadiyem, warga Randulawang, Jetis, Sukoharjo terlihat pasrah harus mengikuti sidang. Dia mengaku lupa membawa KTP karena membawa dompet yang berbeda. “Ini mau jagong sehingga tidak bawa dompet sehari-hari. KTP saya ada di dompet lain dan kemarin habis saya fotokopi untuk pemberkasan sertifikasi dan lupa tidak saya bawa,” ungkapnya.

Sadiyem sendiri terlihat terburu-buru hendak jagong dan berniat meninggalkan lokasi. Namun, oleh petugas Sadiyem tinggal sebentar untuk menjalani sidang karena proses sidang sendiri berlansung singkat. (erlano putra)


Erlano Putra:
Tinggalkan Komentar