Sukoharjonews.com (Gatak) – Calon Gubernur (Cagub) Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo berdialog bersama petani dan warga Dukuh Sanggung, Desa Sanggung, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Rabu (25/4). Agenda Ngopi dan Geteh bareng bersama Mas Ganjar tersebut digelar di jalan tengah sawah yang berada di wilayah setempat.
Cagub Jateng nomor urut satu yang berpasangan dengan Taj Yasin itu didampingi Wardoyo Wijaya, Ketua DPC PDI Perjuangan Sukoharjo yang juga Bupati Sukoharjo. Dalam kesempatan itu, Ganjar mendengar banyak masukan dan keluh kesah dari masyarakat.
Diantaranya, kondisi pertanian tembakau hingga persoalan pupuk dan kartu tani. Pada kesempatan itu petani tembakau menyampaikan Desa Sanggung menjadi salah satu wilayah pertanian tembakau di Sukoharjo.
Mereka meminta ada perhatian khusus dari pemerintah agar pertanian tembakau di wilayah tersebut bisa lebih dimaksimalkan. Salah satunya, dengan menjalin kerjasama dengan pabrik. Untuk itu diperlukan peningkatan kualitas dan semacam surat keterangan untuk legalitas dari pemerintah.
Sementara itu, petani lainnya meminta kebijakan kartu tani tidak dihentikan karena sudah merasakan manfaatnya. Ganjar menjelaskan, persoalan petani tembakau seputar peningkatan kualitas akan diberikan pelatihan-pelatihan.
“Petani tembakau minta budidaya yang baik. Kuncinya diadakan pelatihan. Soal yang membutuhkan surat keterangan untuk Asosiasi Petani Tembakau kita bantu,” katanya.
Soal petani meminta pendataan Kartu Tani tidak dihentikan, Ganjar mengatakan, pada dasarnya kebiajakan tersebut akan diteruskan dan tidak ada berhentinya. Ganjar menyampaikan, program kartu tani ia sampaikan ke Presiden dan akan terus diterapkan agar penggunaan bersubsidi lebih tepat sasaran.
“Ada yang mengeluh pupuk langka, padahal saya cek datanya ketersediaan di Sukoharjo melimpah. Kalau ada kesulitan saya minta untuk lapor langsung ke saya biar tidak ada cerita yang seolah-olah sulit. Karena sudah cek semuanya semua stok melimpah,” imbuhnya.
Ganjar menambahkan, dalam agenda serupa, pihaknya selalu mendapat banyak masukan dan mendengar keluh kesah langsung dari masyarakat. Menurutnya hal tersebut sangat karena mendapat feedback langsung dari masyarakat.
“Karena itu, kita harus melakukan hal-hal yang membantu masyarakat agar mendapatkan pelayanan yang baik. Saya bilang, layanan harus mudah, murah, cepat,” pungkasnya. (Sofarudin)
Tinggalkan Komentar