Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Acara pernikahan di Desa Lawu, Nguter menjadi klaster penularan kasus positif corona baru. Penularan virus terjadi diduga karena tertular dari orang tua mempelai yang datang dari Jakarta. Dalam ijab kabul yang dihadiri tersebut, lima diantaranya sudah dinyatakan positif corona berdasarkan hasil swab.
“Ijab kabul pernikahan di Lawu tersebut dihadiri sekitar 15 orang dan delapan orang diantaranya menjadi kontak erat,” terang Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, Senin (17/8/2020).
Dikatakan Yunia, dari delapan kontak erat tersebut semuanya sudah dilakukan swab termasuk kedua mempelai. Namun, hasil swab baru keluar lima dan semuanya positif. Untuk mempelai sendiri hasil swab belum keluar. Orang tua mempelai sendiri, ujar Yunia, selama ini sudah bekerja dan tinggal di Jakarta. Orang tua mempelai sendiri diketahui positif corona.
“Penularan diperkirakan saat ijab kabul karena dihadiri oleh orang tua mempelai yang diketahui positif corona. Dari delapan kontak erat, lima diantaranya sudah positif,” ujar Yunia.
Yunia mengaku, orang tua mempelai yang diketahui positif sudah meninggal dunia di Jakarta dan data masuk Jakarta, tidak masuk Sukoharjo. Saat ini, khusus Kecamatan Nguter masih terdapat delapan kasus positif corona aktif. Rinciannya, Desa Lawu lima kasus, Desa Gupit satu kasus, Celap satu kasus, dan Desa Pondok Satu kasus.
Saat ini, berdasarkan data website www.corona.sukoharjokab,go.id, smasih terdapat 85 kasus positif corona yang aktif dan tersebar di 10 kecamatan. Masing-masing Kecamatan Grogol 12 orang, Kecamatan Kartasura 21 orang, Sukoharjo 11 orang, Tawangsari tujuh orang, Nguter delapan orang, Bendosari tujuh orang, Baki dua orang, Polokarto enam orang, Gatak lima orang, dan Kecamatan Weru lima orang. Untuk Kecamatan Mojolaban dan Bulu, saat ini sudah terbebas dari kasus positif corona. (erlano putra)
Tinggalkan Komentar