Sukoharjonews.com – Musik dan sepeda motor adalah dua simbol budaya yang jarang terlihat bersamaan, namun keduanya tidak dapat dipisahkan bagi banyak pengendara. Jürgen Becker, seorang desainer sepeda motor, telah menemukan cara untuk menerjemahkan irama rock and roll yang menggetarkan ke dalam sepeda motor listrik yang sebenarnya, menamainya dengan album legendaris Jimi Hendrix, “Electric Ladyland.”
Dilansir dari Gizmochina, Kamis (24/8/2023), ciptaan Becker lebih dari sekadar hal baru. Ini adalah perpaduan klasik dan kontemporer, menggabungkan semangat tahun 60-an dengan masa depan transportasi ramah lingkungan. Dimulai dengan Minsk M1A tahun 1955—peninggalan yang ditinggalkan oleh Tentara Merah—transformasi menjadi Electric Ladyland menceritakan kisah unik tentang pelestarian dan inovasi.
Sambil mempertahankan estetika aslinya, Becker mengganti mesin tradisional dengan motor listrik 10 kilowatt yang ringan. Mencapai kecepatan tertinggi 62 mil per jam, energi sepeda berasal dari kompartemen baterai yang dirancang secara kreatif yang meniru barang elektronik antik. Perpaduan lama dan baru ini meluas ke dasbor, di mana indikator lampu latar biru modern berpadu dengan rumah tangki bahan bakar klasik.
Salah satu aspek paling menarik dari Electric Ladyland adalah integrasi musik ke dalam desainnya. Colokan konektor dari gitar listrik Fender Stratocaster menghubungkan perangkat elektronik dengan paket baterai, memberi penghormatan kepada inspirasi musik di balik proyek ini.
Penampilan motor yang hampir tak tersentuh, mulai dari patina Minsk 1955 hingga velg wire-spoke, beresonansi dengan nuansa era rock yang tak lekang oleh waktu. Electric Ladyland tidak hanya mewakili sepeda motor kustom tetapi juga menunggangi jiwa musik rock, sebuah perjalanan yang merayakan sejarah, merangkul masa kini, dan menantikan masa depan yang lebih hijau. (nano)
Tinggalkan Komentar