Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Tren kenaikan kasus positif corona di Sukoharjo belum berhenti hingga saat ini. Namun, dari sejumlah indikator untuk menentukan zona sebuah wilayah, Sukoharjo ternyata masih masuk zona orange. Indikator untuk memetakan zonasi risiko daerah ditentukan oleh indikator epidemiologi, indikator surveilans kesehatan masyarakat, dan indikator pelayanan kesehatan.
“Berdasarkan skoring dan pembobotan dari tiga indikator tersebut, Sukoharjo zona risiko sedang atau orange,” jelas Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, Selasa (17/11/2020).
Yunia mengatakan, untuk menentukan zona risiko sebuah daerah tidak sekadar naiknya kasus positif, tapi ada indikator lain untuk menentukannya. Selama ini, ujarnya gugus tugas telah melakukan berbagai upaya untuk pencegahan, deteksi dini penyebaran virus. Deteksi dini dilakukan dengan rapid test maupun test swab. Baik dilakukan oleh Puskesmas maupun rumah sakit di wilayah Sukoharjo.
Hingga saat ini, ujar Yunia, rapid test telah dilakukan pada 10.951 orang. Sedangkan untuk test swab, gugus tugas telah nelakukan pada 12.721 orang. Karena tren kenaikan kasus masih terjadi, Yunia mengimbau masyarakat tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
Saat ini masih ada 333 kasus positif corona aktif di Sukoharjo yang tersebar di 12 kecamatan. Masing-masing Kecamatan Grogol 57 orang, Kartasura 69 orang, Sukoharjo 43 orang, Mojolaban 38 orang, Baki 20 orang, Polokarto 25 orang, Tawangsari sembilan orang, dan Bulu 30 orang. Kemudian Kecamatan Bendosari 18 orang, Nguter delapan orang, Gatak 12 orang, dan Kecamatan Weru empat orang. (erlano putra)
Facebook Comments