Menolak Tawaran Bantuan, Bupati Datangi Penjual Wedangan di Kartasura

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani saat mendatangi pasutri yang mengajak anak-anaknya tidur di kolang meja hik di Kertonatan, Kartasura, Jumat (17/9/2021).

Sukoharjonews.com (Kartasura) – Pasangan suami istri (pasutri) penjual wedangan di Kartasura viral di media sosial (sosial) karena mengajak sembilan anaknya tidur di kolong meja hik di pinggir Jalan Raya Kartasura-Boyolali karena tidak mampu membayar kos. Bantuan pun berdatangan termasuk dari Dinas Sosial (Dinsos) Pemkab Sukoharjo. Namun, ada sejumlah bantuan seperti tinggal di rusunawa ditolak oleh pasutri tersebut.


Penolakan tersebut mendapat perhatian dari Bupati Sukoharjo, Etik Suryani yang mendatangi langsung hik tempat berjualan pasutri bernama Cahyo Yulianto, 50 dan Wiwin Haryati, 48, Jumat (17/9/2021). “Saya itu penasaran karena bantuan dari Dinsos kok ditolak, padahal Pemkab siap membantu, baik pendidikan, kesehatan, tempat tinggal dan lainnya,” ujar Etik.

Selama ini, hik tempat berjualan ada di depan SMPN 3 Kartasura. Bantuan tinggal di rusunawa ditolak dengan alasan jauh dan selama sudah enam tahun berjualan hik di Kartasura. Padahal, Bupati menyatakan siap membantu modal untuk buka usaha sama di wilayah Sukoharjo. Termasuk membantu pendidikan anak-anak pasutri tersebut.

“Kalau tidak punya transportasi saya bantu carikan. Kasihan kesehatan dan pendidikan anak-anaknya. Nanti dikira pemerintah hanya diam saja, padahal yang bersangkutan menolak,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu Cahyo mengaku juga mendapat tawaran bantuan dari sebuah yayasan yang siap membantu mencari kontrakan rumah selama satu tahun. Namun, dirinya belum memutuskannya. Cahyo mengaku masih bimbang untuk menerima bantuan dari Pemkab Sukoharjo untuk tinggal di rusunawa.

Terkait hal itu, Bupati meminta agar dalam satu minggu ini Cahyo dan istri segera memutuskanya. Apakah akan menerima bantuan dari Pemkab Sukoharjo atau tidak. Yang jelas, Etik merasa kasihan dengan pendidikan anak-anak pasutri tersebut. “Kami siap membantu, yang SD bisa masuk SD negeri, yang SMP begitu juga. Untuk kesehatan juga dimasukkan dalam Kartu Indonesia Sehat untuk semua anggota keluarga,” jelas Etik.

Etik juga mengatakan Pemkab tidak bisa memaksa keluarga tersebut untuk menempati rusunawa. Kalau tidak mau, Pemkab tidak akan memaksanya. Yang jelas, Pemkab sudah berusaha memberikan bantuan secara keseluruhan agar keluarga tersebut bisa tinggal di tempat yang layak dan anak-anak mendapat kesehatan serta pendidikan yang baik.

Cahyo dan istrinya sendiri belum memberikan jawaban tegas saat didatangi Bupati. Keduanya terlihat masih bimbang untuk pindah ke rusunawa. “Baik Bu, nanti kami pikirkan lagi,” ujar Cahyo.

Sedangkan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sukoharjo, Suparmin, mengatakan sebelumnya sudah memberikan penawaran bantuan tinggal di rusunawa Kelurahan Joho, Sukoharjo. Namun, tawaran tersebut ditolak dengan alasan jauh dan enggan meninggalkan usaha hik yang sudah berjalan enam tahun.

“Selain itu kami sudah memberikan bantuan kasur, peralatan sekolah, peralatan dapur dan uang tunai juga,” ujarnya. (erlano putra)

Erlano Putra:
Tinggalkan Komentar