Sukoharjonews.com – Stevia adalah ekstrak tumbuhan nol kalori dengan rasa yang sangat manis yang banyak diminati sebagai pengganti gula. Popularitasnya melonjak dalam beberapa tahun terakhir, berkat reputasinya sebagai pemanis yang lebih “alami” dibandingkan dengan pemanis buatan buatan laboratorium pada umumnya (berasal dari ekstrak daun). Anda akan menemukan pemanis ini tersedia secara luas dengan banyak nama merek di toko untuk digunakan di rumah, termasuk Stevia in the Raw, PureVia, SweetLeaf, Pyure, Wholesome!, dan Splenda Naturals, yang kini membuat Stevia versinya sendiri.
Dilansir dari Everyday Health,Jum’at (9/2/2024),Stevia, atau Stevia rebaudiana , merupakan tanaman asli Amerika Selatan. Masyarakat disana telah mengkonsumsi daunnya sebagai sumber rasa manis selama ratusan tahun. Bahan ini menjadi populer sebagai pemanis di Jepang pada tahun 1970an, namun bahan ini belum menjadi pemanis terkemuka di Amerika Serikat hingga satu dekade yang lalu. Saat ini, ekstraknya sangat populer sebagai alternatif gula nol kalori. Yang paling penting, stevia sangat manjur; itu 200 hingga 350 kali lebih manis dari gula.
Karena stevia ditambahkan ke ribuan produk, membaca label bahan akan memberi tahu Anda apakah stevia disertakan. Namun, ia memiliki banyak nama, yang terkadang membuat penentuan keberadaannya menjadi sulit. Inilah yang harus dicari:
-Stevia
-Stevia dengan kemurnian tinggi
-Ekstrak Stevia
-Ekstrak daun Stevia
-Glikosida steviol
-Steviol glikosida (E960)
-Rebiana
-Rebaudiosida A (Reb A)
-Steviosida
Apakah Stevia Berfungsi untuk Meningkatkan Kesehatan Anda?
Anda akan mendengar banyak manfaat kesehatan yang melekat pada stevia, namun penting untuk disadari bahwa penelitian tentang ekstraknya masih baru.
Banyak orang berbicara tentang bagaimana stevia memiliki efek menguntungkan pada kadar gula darah — menjadikannya ideal untuk penderita diabetes tipe 2 dan mereka yang ingin menurunkan berat badan — atau menggunakan ini sebagai indikasi bahwa stevia lebih baik daripada pemanis non-nutrisi lainnya. Namun uji coba secara acak mengenai potensi penurunan berat badan dan pengelolaan diabetes dengan stevia sebagian besar masih beragam. Beberapa uji coba menunjukkan bahwa respons glukosa darah menjadi lebih rendah setelah mengonsumsi stevia, sementara uji coba lainnya melaporkan tidak ada perubahan.
Jika menyangkut indikator kesehatan lainnya, seperti tekanan darah, hasilnya sering kali beragam. Dua percobaan melaporkan tidak ada perubahan, sementara satu percobaan melaporkan penurunan tekanan darah setelah makan stevia dibandingkan dengan plasebo. Secara keseluruhan, pertimbangkan stevia sebagai pilihan sebagai pemanis, namun jangan berharap stevia memberikan perbedaan nyata pada kesehatan Anda.(patrisia argi)
Tinggalkan Komentar