Mengenali Tanda-Tanda Parental Burnout

Menggenal parental burnout.(Foto:Prenagen)

Sukoharjonews.com – Kenyataan bahwa tuntutan tanggung jawab pengasuhan harus diimbangi dengan waktu, energi, dan sumber daya membuat mereka hanya punya sedikit waktu untuk mengurus kesejahteraan mereka sendiri. Hal ini dapat mengakibatkan “kelelahan orang tua” atau parental burnout.

Dilansir dari The Guardian, Senin (26/2/2023), meskipun eksplorasi terhadap kelelahan orang tua merupakan hal yang relatif baru, penelitian telah mengidentifikasinya sebagai masalah yang umum terjadi di komunitas dan budaya global. Penyakit ini dilaporkan terjadi di negara-negara di seluruh dunia, dengan tingkat prevalensi tertinggi meningkat hingga 8% pada orang tua di Polandia, Amerika Serikat, dan Belgia.

Anda mungkin dimaafkan jika berpikir ada solusi sederhana untuk mengatasi kekhawatiran ini, bersantai dan tidur. Namun sekali lagi, kenyataannya bisa jauh berbeda.

Kelelahan orang tua bukan sekedar kata kunci. Ini adalah sindrom yang berkembang akibat stres kronis dalam mengasuh anak . Hal ini ditandai dengan empat gejala utama bagi orang tua:

1. Mengalami kelelahan fisik atau emosional – atau keduanya.
2. Merasa malu dengan pola asuhnya, atau bahwa ia tidak lagi menjadi orang tua yang sebaik dulu.
3. Merasa kewalahan atau “muak” dengan peran sebagai orang tua.
4. Merasa terputus secara emosional dari anak-anaknya.

Meskipun banyak orang merasa seperti ini, penelitian terbaru menunjukkan 60% orang tua tidak melakukan apa pun secara rutin untuk bersantai dan memulihkan tenaga. Penelitian ini melaporkan dua dari lima orang tua merasa kelelahan berdampak pada kemampuan mereka untuk menjadi orang tua yang mereka inginkan, dan hampir separuh dari semua orang tua berpikir tidak ada cukup waktu dalam sehari untuk menyelesaikan segala sesuatunya.

Dan itulah teka-tekinya. Memberikan waktu dan ruang untuk mengurus diri sendiri bisa menjadi tantangan besar bagi para pengasuh.

Namun ketika mereka melakukannya, hal ini dapat memberikan dampak positif pada kesehatan fisik dan mental mereka, yang dapat membantu mereka mengelola tuntutan pengasuhan anak, sehingga anak-anak dan keluarga juga mendapatkan manfaatnya.

Empat hal positif yang dapat dilakukan orang tua
Jadi apa yang dapat dilakukan orang tua dan pengasuh untuk membantu mencegah atau mengurangi kelelahan ketika mereka sudah terlalu kurus? Berikut empat hal yang perlu dijelajahi:

1. Kurang kritis terhadap diri sendiri
Sebagai orang tua, kita semua bisa saja mengalami hari-hari ketika kita merasa tidak melakukan yang terbaik. Kita mungkin merasa terputus dari anak-anak kita, atau terkuras secara emosional dan fisik. Di sinilah “ self-compassion ” berperan – bersikap sedikit lebih baik kepada diri sendiri ketika kita merasa stres atau mengalami kemunduran. Hal ini tidak hanya baik bagi orang tua dan pengasuh, tetapi juga dapat menjadi keterampilan hidup utama yang dapat mereka teladani bagi anak-anak mereka.

2. Membingkai ulang perawatan diri
Sebagai orang tua atau pengasuh, adalah hal yang lumrah untuk menempatkan kebutuhan Anda sebagai prioritas terakhir dan menganggap perawatan diri sebagai sebuah pilihan tambahan – sesuatu yang menyita waktu berharga dari tanggung jawab mengasuh anak, atau berada di posisi yang sangat rendah dalam daftar prioritas yang panjang sehingga terlewatkan.



3. Mengingat momen-momen kecil perawatan diri sehari-hari mempunyai dampak yang besar

Konsep perawatan diri sering kali digambarkan sebagai suguhan istimewa atau kesenangan yang mahal dan sesekali. Namun, hal ini bisa lebih berupa tindakan kecil setiap hari yang tidak terdeteksi, yang mungkin hanya memakan waktu beberapa menit, atau bahkan detik, namun dapat membentuk pola positif yang dapat membantu orang tua merasa lebih seimbang. Sesuatu yang sederhana seperti berhenti sejenak untuk menarik napas perlahan dan dalam, berjalan-jalan sebentar di udara segar, atau mengobrol dengan teman yang suportif dapat membantu.

4. Meminta bantuan
Kelelahan orang tua adalah salah satu bagian dari percakapan yang lebih besar seputar realitas menjadi orang tua atau pengasuh. Seringkali ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kelelahan, seperti kurangnya dukungan, tingginya tingkat tanggung jawab, dampak bencana alam, merawat orang tua yang menua, dan masalah keuangan.

Penting bagi orang tua dan pengasuh untuk mewaspadai tanda-tanda kelelahan, dan mencari bantuan jika diperlukan. Dengan mengatasi masalah ini sebagai salah satu bagian penting dari perjalanan pengasuhan dan pemberian pengasuhan yang lebih luas, kita dapat berupaya menciptakan lingkungan keluarga yang lebih tangguh dan positif bagi orang tua dan anak-anak.(patrisia argi)

Patrisia Argi Satuti:
Tinggalkan Komentar