

Sukoharjonews.com – Jika Anda pernah berada dalam hubungan yang penuh kekerasan dan merasakan ikatan dengan pelaku kekerasan, kemungkinan besar Anda mengalami apa yang disebut ikatan trauma atau trauma bonding.
Dilansir dari Psych Central,Selasa (18/3/2025),Trauma bonding dalam hubungan terjadi ketika Anda merasa terikat atau bersimpati terhadap pasangan, orang tua, atau teman yang melakukan kekerasan. Pelaku kekerasan sering kali bergantian memperlakukan Anda dengan buruk dan menghujani Anda dengan perhatian positif.
Bentuk perlakuan tersebut secara tak sadar menimbulkan ikatan psikologis yang kuat antara korban dan pelaku. Efek dari trauma bonding dapat sebabkan harga diri rendah serta berkembangnya gangguan kesehatan mental seperti depresi pada korban. Mengenali tanda-tanda trauma bonding dapat membantu Anda menghindari atau mengambil langkah tepat yang diperlukan untuk memutuskan ikatan tersebut.
1. Membenarkan atau membela perilaku pelaku kekerasan
para penyintas KDRT biasanya menggambarkan bahwa pasangan mereka menunjukkan 90 persen perilaku “sempurna” atau “luar biasa” dan hanya 10 persen perilaku kekerasan. Perilaku “baik” secara keseluruhan tersebutlah yang memungkinkan terbentuknya bonding atau ikatan. Hal ini juga dapat mengarahkan korban mencari cara membenarkan perilaku seseorang ketika dia menunjukkan sifat atau perilaku yang tidak sehat.
Anda mungkin mendapati diri Anda membuat alasan untuk mereka, seperti “oh, mereka hanya sedang mengalami hari yang buruk” atau “Saya seharusnya tidak mengeluarkan uang untuk diri saya sendiri.”
2. Terus-menerus memikirkan orang yang sudah menyakiti Anda
Entah orang tersebut adalah mantan pasangan, saudara, atau teman, jika Anda terus-menerus memikirkannya bahkan setelah dia pergi, kemungkinan besar Anda memiliki trauma bonding dengannya. Dengan kata lain, Anda merasa sulit untuk tidak memikirkan mereka atau berfantasi tentang berada bersama atau berada di dekat mereka lagi meskipun mereka melakukan kekerasan.
3. Anda tetap ingin membantu pelaku
Mirip dengan terus-menerus memikirkan orang yang menyakiti Anda, Anda mungkin menunjukkan tanda-tanda trauma bonding jika Anda terus-menerus berusaha membantu orang tersebut meskipun ada riwayat pelecehan dari mereka.
Ini dapat mencakup hal-hal seperti:
-menawarkan rumah Anda untuk mereka
-membantu membayar tagihan mereka
-menawarkan untuk membayar belanjaan
-membayar telepon seluler atau layanan internet mereka
4. Anda tidak ingin meninggalkan hubungan
Anda mungkin memiliki trauma bonding jika pasangan, teman, atau kerabat memperlakukan Anda dengan buruk atau berulang kali merusak kepercayaan Anda. Namun, Anda tetap tidak mau meninggalkan situasi tersebut atau memutuskan ikatan dengan mereka. Jelasnya, memutuskan hubungan jadi hal sulit. Emosi yang campur aduk, ketakutan “memulai dari awal”, ketidakpastian finansial, dan pertimbangan lainnya dapat membuat Anda sulit keluar. Padahal, memilih keluar dapat membantu mencegah eskalasi pelecehan.(patrisia argi)
Tinggalkan Komentar