Mengenal Singkat Begini Sejarah Budaya Tatto

Sejarah Tatto.(Foto:rakyat benteng)

Sukoharjonews.com – Sejarah Budaya Tato: Tato merupakan praktik yang sudah ada sejak zaman kuno. Sejak awal peradaban, berbagai budaya di seluruh dunia telah menggunakan tato sebagai metode untuk mengomunikasikan kepercayaan mereka, menandai peristiwa penting, dan menghiasi tubuh mereka dengan desain yang rumit dan bermakna.

Dilansir dari Kayotatto, Jum’at (18/10/2024), tato merupakan tren populer yang digemari oleh semua lapisan masyarakat. Dari tato kecil yang halus hingga tato lengan panjang dan bodysuit, tato telah menjadi bagian dari budaya arus utama. Dalam blog ini, kita akan menyelami sejarah tato yang kaya, menelusuri asal-usulnya yang kuno, dan menelusuri perjalanannya hingga saat ini.

Asal Mula Tato
Tato sudah ada sejak 12.000 tahun yang lalu. Tato tertua di dunia ditemukan pada Manusia Es, tubuh mumi yang berasal dari 3300 SM. Di dunia kuno, tato digunakan untuk berbagai alasan. Di beberapa budaya, tato digunakan untuk menandai status atau pangkat seseorang dalam masyarakat.

Dalam budaya lain, tato dianggap sebagai cara untuk melindungi tubuh dari roh jahat atau untuk menghormati para dewa. Dalam beberapa kasus, tato menunjukkan keanggotaan dalam kelompok atau klan tertentu; dalam kasus lain, tato digunakan untuk tujuan pengobatan atau terapi.

Tato di Polinesia dan Suku Maori
Salah satu budaya tato yang paling terkenal adalah Polinesia. Masyarakat Polinesia adalah seniman tato yang terampil , dan tato merupakan bagian utama dari budaya mereka. Dalam masyarakat Polinesia, tato digunakan untuk menandakan status sosial seseorang, serta prestasi dan pencapaiannya. Desain tato sering kali melambangkan cita-cita penting seperti keberanian, kekuatan, dan kebijaksanaan.

Suku Maori di Selandia Baru juga memiliki sejarah panjang dalam seni tato. Makna budaya seni tato dalam masyarakat Maori dibuktikan dengan kata Maori untuk tato: “ta moko,” yang berarti “memukul atau mengetuk kulit” dan merujuk pada teknik tato tradisional.

Tato Maori memperingati peristiwa penting dalam kehidupan seseorang, dan desain yang rumit sering kali menyampaikan makna yang dalam. Tato sering kali diterapkan pada wajah, dan rancangannya akan bervariasi tergantung pada garis keturunan, pengalaman hidup, dan hubungan seseorang dengan sukunya.

Tato di Mesir Kuno
Mesir Kuno merupakan budaya lain yang mempraktikkan tato. Orang Mesir kuno menggunakan tato untuk tujuan pengobatan dan terapi, serta sebagai perhiasan pribadi. Tato juga digunakan untuk menandakan keanggotaan dalam kelompok tertentu, seperti halnya orang Amazigh, yang memiliki tato dewa Bes di paha mereka.
Orang Mesir kuno percaya bahwa tato memiliki khasiat magis dan penyembuhan, dan sering digunakan untuk mengobati penyakit tertentu.

Tato di Dunia Barat
Tato dibawa ke dunia Barat oleh para pelaut yang telah melihat bentuk seni ini di lokasi-lokasi eksotis dan membawanya kembali ke kota-kota pelabuhan di Eropa. Pada abad ke-18 dan ke-19, tato mulai populer di kalangan pelaut, yang sering kali membuat tato untuk mengenang perjalanan dan pengalaman mereka di laut.
Pada awal abad ke-20, tato telah mendapat tempat di budaya Barat arus utama, dengan bermunculannya salon tato di kota-kota di seluruh Eropa dan Amerika.

Tato Tradisional
Tato tradisional masih populer, dengan banyak orang memilih desain klasik bergaya Sailor Jerry. Desain ini sering kali menampilkan garis-garis tebal, warna-warna cerah, dan gambar-gambar ikonik seperti jangkar, burung, dan mawar. Tato tradisional sering kali memiliki kesan nostalgia dan penghormatan terhadap sejarah budaya tato.

Evolusi Budaya Tato
Dalam beberapa tahun terakhir, tato telah menjadi lebih umum daripada sebelumnya. Saat ini, orang-orang dari semua lapisan masyarakat membuat tato, dari mahasiswa hingga CEO. Stigma seputar tato sebagian besar telah hilang; tato kini dilihat sebagai bentuk ekspresi diri dan seni.
Meningkatnya media sosial dan budaya populer juga turut berkontribusi pada semakin populernya tato. Para selebritas dan influencer dengan bangga memamerkan tato mereka di Instagram dan platform media sosial lainnya, membantu menormalkan tato dan membuatnya lebih dapat diterima di masyarakat umum.

Dari ritual kuno hingga tren modern, tato telah berkembang pesat selama berabad-abad. Tato memiliki sejarah yang kaya; bentuk seni ini telah berevolusi dan beradaptasi. Saat ini, tato lebih populer dari sebelumnya, dan stigma seputar tato sebagian besar telah hilang. Dari desain tato tradisional hingga modern , ada banyak kemungkinan dalam hal tato. Tato telah menjadi bentuk ekspresi diri dan seni, dan masa depan budaya tato tampak cerah.(patrisia argi)

Patrisia Argi Satuti:
Tinggalkan Komentar