Mengenal Lima Destinasi Super Prioritas (DSP) Wisata Indonesia, Borobudur (2)

Candi Borobudur. (Foto: Dok Kemenparekraf)

Sukoharjonews.com – Nama Candi Borobudur tentu sudah tidak asing bagi masyarakat. Terletak di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, candi yang sangat megah ini telah dikenal oleh wisatawan lokal maupun mancanegara sebagai kuil Buddha terbesar di dunia. Wajar saja, karena Candi Borobudur memiliki luas sekitar 2.500 meter persegi, dengan panjang 121,66 meter, lebar 121,38 meter, dan tinggi 35,40 meter.

Dilansir dari laman Kemenparekraf, Minggu (26/11/2023), selain dari skalanya yang besar, Candi yang sangat legendaris ini tentunya juga menyimpan beragam fakta unik, serta berbagai macam hal menarik yang bisa ditemui saat berkunjung.

Sejarah
Candi legendaris ini diperkirakan dibangun pada abad ke-8, tepatnya sekitar tahun 750-an masehi pada masa pemerintahan dinasti Syailendra. Pembangunannya diperkirakan berlangsung sekitar 75 tahun sampai akhirnya rampung pada saat pemerintahan raja Samaratungga berlangsung.

Candi Borobudur terletak diatas bukit hijau yang asri di mana Anda juga bisa menyaksikan bukit-bukit hijau lain di sekitarnya. Bangunannya sendiri terdiri atas jutaan blok batu yang dibuat kedalam tiga struktur yang menggambarkan tingkatan alam semesta menurut filsafat Buddha. Bangunan kolosal ini juga dihiasi oleh 2.672 panel relief dan 504 patung Buddha.

Terjadinya erupsi Gunung Merapi yang dahsyat pada sekitar tahun 1006 menyebabkan Candi Borobudur tertimbun oleh debu vulkanik selama ratusan tahun lamanya. Beberapa abad kemudian, Candi Borobudur akhirnya ditemukan kembali pada tahun 1814 oleh seorang insinyur Belanda bernama Hermanus Christiaan Cornelius, ketika kerajaan Inggris yang diwakili oleh Thomas Stamford Raffles menduduki beberapa bagian pulau Jawa, termasuk Jawa Tengah.

Setelah Indonesia merdeka, pada akhir tahun 60-an pemerintah bekerja sama dengan UNESCO untuk merenovasi Candi Borobudur selama bertahun-tahun, sampai akhirnya UNESCO menetapkan mahakarya agung tersebut sebagai Situs Warisan Dunia di tahun 1991.

Destinasi
Tak hanya menawarkan keajaiban dunia, di sini Anda juga bisa menemukan beraneka ragam objek wisata lainnya yang tidak kalah menarik. Di sekitar candi, terdapat tiga museum yang bisa kunjungi untuk menambah wawasan, yaitu Museum Borobudur, Museum Kapal Samudraraksa, dan Museum MURI. Jika ada di antara Andayang ingin melihat pemandangan luar biasa Candi Borobudur dari kejauhan, maka Anda wajib mendatangi Punthuk Setumbu yang berlokasi di bagian barat Candi Borobudur. Di sini, Anda juga bisa menyaksikan indahnya matahari terbit atau terbenam di masing-masing ufuk.

Candi Borobudur. (Foto: Dok Kemenparekraf)

Tak jauh dari Punthuk Setumbu, Anda juga bisa menemukan sebuah bangunan yang memiliki bentuk unik jika berjalan ke arah utara. Bangunan yang berbentuk seperti ayam ini adalah gereja yang dibangun pada tahun 90-an dan dikenal sebagai Gereja Ayam oleh warga setempat.

Jika Anda masih belum puas, di bagian timur Candi Borobudur terdapat tiga buah candi kecil yang juga tak kalah bagus, yaitu Candi Pawon, Candi Ngawen, dan Candi Mendut. Ingin menghabiskan waktu lebih lama lagi di sekitar Candi Borobudur? Coba menginap ke Desa Wisata yang ada di sekitar Candi Borobudur aja! Diantaranya seperti Desa Wanurejo, Desa Karangrejo, Desa Tanjungsari, Desa Giritengah, Desa Majaksingi, dan Desa Candirejo.

Kuliner
Jika Anda merasa lapar setelah menyambangi tempat-tempat keren tersebut, tidak ada salahnya untuk mencoba kuliner khas Magelang di sekitar Candi Borobudur yang begitu nikmat. Salah satu makanan yang paling terkenal di daerah ini adalah olahan ikan bernama mangut beong atau ndas beong. Coba juga lezatnya sego godog dan kupat tahu yang dapat memanjakan lidah Anda. Masih lapar juga? Rasakan sedapnya sop senerek dan nasi lesah! Cita rasa yang mantap dari kedua hidangan ini bisa membuat Sobat Pesona menambah lagi dan lagi sampai puas.

Masih ingin merasakan nikmatnya kuliner khas Magelang? Tahu bacem dan tempe mendoan yang sering dijual di sekitar sini sangatlah cocok untuk dijadikan sebagai bekal perjalanan pulang Anda.

Cara Menuju Magelang
Ada dua cara yang bisa Anda tempuh untuk mencapai Magelang, yaitu melalui jalur udara dan jalur darat. Jalur udara bisa dicapai menggunakan pesawat terbang sedangkan jalur darat bisa ditempuh menggunakan transportasi mobil atau kereta api.

Jalur udara: Magelang bisa dijajaki Anda dengan jalur udara yang mendarat di Bandar Udara Internasional Adisutjipto yang ada di Kota Yogyakarta. Setelah itu Anda bisa melanjutkan perjalanan ke Kota Magelang menggunakan angkutan umum atau sewa kendaraan selama 1 jam perjalanan.

Jalur darat: Anda bisa melalui Jalur Tol Trans Jawa dari Jakarta dengan waktu perjalanan kurang lebih 8 jam menggunakan mobil pribadi. Atau, bisa juga naik bis antar kota yang berhenti di Terminal Tidar atau yang juga dikenal dengan sebutan Terminal Soekarno-Hatta.

Alternatif lainnya adalah dengan menggunakan kereta api dari stasiun kota besar di Jawa menuju Stasiun Yogyakarta, baik di Stasiun Tugu atau Lempuyangan. Lalu, dilanjutkan dengan angkutan umum atau menyewa kendaraan ke Kota Magelang kurang lebih sekitar 1 jam perjalanan. (nano)

Nano Sumarno:
Tinggalkan Komentar