Sukoharjonews.com – Eating Disorder atau Gangguan makan dapat terjadi pada orang-orang dari segala usia, jenis kelamin, ras dan semua berat badan, bentuk dan ukuran. Gejala fisik, mental dan emosional bervariasi dari orang ke orang dan tergantung pada jenis gangguan makan. Perawatan dapat menggabungkan terapi kognitif, pengobatan dan terapi lainnya.
Dilansir dari WebMD, Senin (22/4/2024), gangguan makan adalah masalah kesehatan mental yang serius dan kompleks yang memengaruhi kesehatan emosional dan fisik. Orang dengan kelainan makan mengembangkan hubungan yang tidak sehat dengan makanan, berat badan, atau penampilan mereka. Anoreksia, bulimia, dan gangguan makan berlebihan adalah semua jenis gangguan makan.
Seberapa umumkah gangguan makan?
Sekitar 20 juta anak perempuan dan perempuan serta 10 juta anak laki-laki dan laki-laki di Amerika menderita kelainan makan. Gangguan makan disebabkan oleh beberapa faktor kompleks termasuk genetika, biologi otak, kepribadian, cita-cita budaya dan sosial, serta masalah kesehatan mental.
Apa saja jenis gangguan makan?
Ada berbagai jenis gangguan makan. Beberapa orang mungkin memiliki lebih dari satu jenis kelainan makan. Jenisnya meliputi:
Anoreksia nervosa:
Penderita anoreksia nervosa sangat membatasi makanan dan kalori, terkadang sampai membuat diri mereka kelaparan. Anda bisa menderita anoreksia pada ukuran tubuh berapa pun. Hal ini ditandai dengan keinginan obsesif untuk menurunkan berat badan dan penolakan untuk mengonsumsi makanan dalam jumlah yang sehat untuk tipe tubuh dan tingkat aktivitas Anda.
Bulimia nervosa:
Orang yang didiagnosis dengan bulimia nervosa makan berlebihan, atau merasa mereka makan, makanan dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Setelah itu, mereka mungkin memaksakan diri untuk membuang kalori dengan cara tertentu seperti muntah , menggunakan obat pencahar, atau berolahraga berlebihan untuk menghilangkan makanan dan kalori dari tubuh mereka.
Gangguan makan berlebihan (BED):
Orang yang mengalami gangguan makan berlebihan mengalami perilaku makan wajib. Mereka makan, atau merasa bahwa mereka telah makan, makanan dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Namun, setelah makan berlebihan, mereka tidak membuang makanan atau membakar kalori dengan berolahraga. Sebaliknya, mereka merasa kenyang dan tidak nyaman dan mungkin bergumul dengan rasa malu, penyesalan, rasa bersalah, atau depresi.
Siapa yang berisiko mengalami gangguan makan?
Gangguan makan bisa berkembang pada usia berapa pun. Mereka mempengaruhi semua jenis kelamin, ras dan etnis. Adalah mitos bahwa kelainan makan kebanyakan menyerang anak perempuan dan perempuan. Laki-laki dan laki-laki sama-sama berisiko. Faktor-faktor tertentu mungkin membuat Anda lebih rentan mengalami gangguan makan, seperti:
-Riwayat keluarga dengan gangguan makan, kecanduan, atau masalah kesehatan mental lainnya, seperti depresi .
-Riwayat trauma (fisik, emosional atau seksual).
-Riwayat pribadi kecemasan , depresi, atau gangguan obsesif-kompulsif (OCD). (patrisia argi)
Facebook Comments