Sukoharjonews.com – Gangguan disosiatif atau kepribadian ganda adalah masalah kejiwaan yang ditandai dengan adanya disosiasi atau ketidaksesuaian hubungan antara pikiran, tindakan, ingatan, lingkungan, hingga identitas seseorang. Kondisi ini biasanya terjadi karena penderitanya berusaha melarikan diri dari kenyataan dengan cara yang tidak sehat, tidak sengaja, dan menyebabkan masalah dalam fungsi kehidupan.
Dikutip dari Siloam Hospital, pada Selasa (29/8/2023), terdapat sejumlah gejala gangguan disosiatif yang umum terjadi, di antaranya adalah derealisasi, kesulitan bersosialisasi, memiliki kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri, gangguan cemas, depresi, dan lain sebagainya. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Memiliki Berbagai Macam Keterampilan yang Muncul Sesekali
Salah satu gejala gangguan disosiatif yang umum terjadi adalah memiliki berbagai macam keterampilan yang muncul secara mendadak. Misalnya, penderita gangguan disosiatif bisa memiliki keterampilan menggambar atau bermain alat musik secara tiba-tiba. Namun, perlu diketahui bahwa keterampilan tersebut hanya akan muncul sesekali dan bisa berubah ataupun menghilang sewaktu-waktu.
Bahkan, penderita gangguan disosiatif juga kerap mengalami pergantian selera makanan, cara berpenampilan, ataupun aktivitas sehari-harinya secara drastis.
2. Mudah Lelah dan Sakit Kepala
Terkadang, pergantian lebih dari satu kepribadian dalam kurun waktu satu hari dapat menguras tenaga dan kekuatan fisik pengidap gangguan disosiatif. Karena itu, kondisi ini sering kali membuat penderita gangguan disosiatif merasa mudah lelah dan sakit kepala.
3. Menyakiti Diri Sendiri
Penderita gangguan disosiatif sering kali tidak bisa merasakan nyeri fisik dan kehilangan sensasi rasa sakit pada tubuhnya. Kondisi ini kerap membuat pengidap gangguan disosiatif memiliki kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri (self-harm) hingga melakukan percobaan bunuh diri.
4. Sering Merasa Kehilangan Waktu
Salah satu gejala yang kerap dialami oleh penderita gangguan disosiatif adalah sering merasa seperti kehilangan waktu. Penderita gangguan disosiatif tidak menyadari apa yang terjadi dan sering kali baru tersadar bahwa ia berada di tempat yang tidak dikenal atau tidak bisa mengingat lokasi yang baru saja dikunjunginya.
5. Kesulitan Bersosialisasi
Pergantian kepribadian yang bisa terjadi secara drastis dapat membuat pengidap gangguan disosiatif cenderung kesulitan untuk bersosialisasi atau berinteraksi dengan orang lain. Akibatnya, pengidap gangguan kepribadian ganda ini kerap mengalami masalah pada lingkungan sosial, seperti di sekolah ataupun tempat kerja.
6. Cemas dan Depresi
Gejala gangguan disosiatif juga bisa disertai dengan gangguan cemas hingga depresi. Hal tersebut dapat terjadi karena penderita gangguan disosiatif cenderung merasa tidak bahagia dengan kondisinya sendiri.
Itu dia jenis-jenis serta sejumlah gejala gangguan disosiatif yang perlu diwaspadai. Apabila Anda atau kerabat terdekat memiliki keluhan seperti ulasan di atas, segera jadwalkan pertemuan dengan dokter spesialis kejiwaan terpercaya Anda.(cita septa)
Facebook Comments