Mengenal Big Five Personality, Teori Kepribadian yang Jarang Diketahui Banyak Orang

Mengenal big five personality, teori kepribadian yang jarang diketahui banyak orang. (Foto : Pexels)

Sukoharjonews.com -Big five personality adalah teori pembahasan tentang kepribadian dasar manusia yang telah dibagi menjadi lima, yakni openness, conscientiousness, extraversion, agreeableness, dan neuroticism.

Dilansir dari Verywellmind, Jum’at (31/3/2023),teori lima sifat besar kepribadian ini telah mengalahkan teori three factor dari Hans Eysenck hingga teori 16 personality factors yang dibuat oleh Raymond Cattel.

Alasan para psikolog percaya pada teori big five personality, karena teori ini digunakan untuk menggambarkan ciri-ciri kepribadian manusia secara luas. Selain itu, teori ini pun telah berkembang selama bertahun-tahun dalam psikologi.

Lantas, apa penjelasan mengenai lima dimensi kepribadian yang kerap disebut dengan singkatan OCEAN ini? Simak penjelasan di bawah ini.

1. Openness (Terbuka Terhadap Hal-hal Baru)
Orang dengan kepribadian openness adalah individu yang terbuka terhadap pengalaman atau wawasan baru.

Mereka cenderung mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi, sehingga mereka pun sangat kreatif dan imajinatif. Bukan hanya itu, dimensi kepribadian ini juga sangat suka berpetualang.

Sebaliknya, orang yang rendah dalam sifat kepribadian openness justru lebih cenderung tidak imajinatif dan menolak hal-hal baru.

2. Conscientiousness (Sangat Berhati-hati dan Teliti)
Mengatakan Tidak untuk Menghabiskan Waktu dengan Sia-Salah satu bagian dari big five personality ini punya ciri-ciri sifat kehati-hatian yang tinggi, berperilaku sesuai jadwal, dan memiliki kontrol impuls yang baik.

Orang dengan tipe kepribadian conscientiousness adalah individu yang sangat terorganisir dan memperhatikan detail. Ketika hendak mengerjakan sesuatu, mereka akan fokus pada rencana agar apa yang dibuat sesuai dengan harapan.

Selain itu, sifatnya yang berhati-hati membuat tipe ini selalu memikirkan dampak dari perilakunya terhadap orang lain.

3. Extraversion (Pandai Bersosialisasi dengan Orang Lain)
Kepribadian extraversion memiliki ciri-ciri yang mudah dikenali, yaitu kemampuannya bersosialisasi hingga dengan mudah mendapatkan koneksi baru.

Dimensi kepribadian ini juga banyak bicara, ramah, dan mudah bergaul. Karena hal itulah, mereka secara khusus mendapatkan energi dari situasi sosialnya.

Semakin sering ia berada di sekitar orang lain, maka semakin membuatnya bersemangat. Hal ini tentu bertolak belakang dengan orang dengan extraversion rendah. Kegiatan bersosialisasi malah akan membuat energi mereka cepat habis.

4. Agreeableness (Memiliki Kepedulian Tinggi)
Big five personality selanjutnya adalah agreeableness. Agreeableness adalah tipe kepribadian yang memiliki kasih sayang, kepercayaan, dan kebaikan tinggi, serta punya sikap altruisme.

Altruisme adalah tindakan seseorang untuk mengutamakan orang lain daripada dirinya sendiri. Karena hal itu, individu dengan agreeableness tinggi senang memberikan bantuan untuk mewujudkan kebahagiaan orang lain.

Orang dengan tipe ini lebih mudah ketika ingin diajak bekerja sama. Berbanding terbalik dengan orang yang punya agreeableness rendah. Mereka lebih kompetitif, tidak peduli terhadap perasaan orang lain, dan memiliki sedikit ketertarikan untuk membantu menyelesaikan permasalahan orang lain.

5. Neuroticism (Emosi Sering Berubah-ubah)
Kepribadian terakhir yang terakhir ada neuroticism. Neuroticism adalah sifat yang akan ditandai dengan kemunculan ketidakstabilan emosi, kemurungan, dan kesedihan.

Sifat ini kerap kali disalahartikan sebagai perilaku antisosial, padahal jelas berbeda. Neuroticism atau neurotisisme merupakan sebuah respons fisik dan emosional terhadap stres maupun ancaman yang dirasakan seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Individu dengan neurotisisme tinggi cenderung mengalami ketidakstabilan emosi. Mereka sering merasa cemas dan cepat marah.

Tingkat stres individu ini juga umumnya tinggi, karena banyak hal yang dikhawatirkannya. Sebaliknya, individu dengan neurotisisme rendah punya kestabilan emosi lebih baik. Mereka mampu mengatasi stres dengan baik dan tidak terlalu khawatir dengan permasalahan hidupnya.(patrisia argi)

Patrisia Argi Satuti:
Tinggalkan Komentar