Mengejutkan, Ternyata Makan Kentang Dapat Sebabkan Kecemasan dan Depresi

Kentang sebabkan depresi. (Foto : Pexels)

Sukoharjonews.com – Kentang goreng adalah salah satu makanan yang menjadi favorit banyak orang. Rasanya yang gurih dan lezat mungkin membuat kamu ingin terus mengonsumsinya. Namun, waspada, Beauties, baru-bari ini sebuah studi mengungkapkan bahwa makan kentang goreng bisa menyebabkan risiko kecemasan dan depresi yang lebih tinggi.

Dilansir dari Medical News Today, Sabtu (6/5/2023), studi sebelumnya telah menemukan bahwa mengonsumsi gorengan atau makanan olahan, produk manis, dan bir terkait dengan risiko depresi dan kecemasan yang lebih tinggi.

Penelitian juga menunjukkan bahwa proses penggorengan dapat mengubah komposisi gizi makanan dan menghasilkan bahan kimia berbahaya. Menggoreng karbohidrat seperti kentang, misalnya, menghasilkan akrilamida, yang dikaitkan dengan obesitas, sindrom metabolik, dan gangguan saraf.

Akrilamida adalah kontaminan yang diproduksi dalam makanan bertepung saat digoreng, dipanggang, atau dimasak pada suhu tinggi, dan diduga sebagai penyebab potensial perubahan kesehatan mental.

Akrilamida terbentuk terutama dalam produk kentang, biji-bijian atau kopi, menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat.

Para peneliti menganalisis data dari 140.728 orang dari UK Biobank. Data termasuk orang yang mengonsumsi gorengan dan kejadian kecemasan dan depresi selama periode tindak lanjut rata-rata 11,3 tahun.

Pada akhir masa studi, para peneliti mengidentifikasi 8.294 kasus kecemasan dan 12.735 kasus depresi. Secara keseluruhan, peneliti menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi lebih dari satu porsi gorengan per hari memiliki risiko kecemasan 12 persen lebih tinggi dan risiko depresi 7 persen lebih tinggi daripada yang tidak mengonsumsinya.

Konsumen yang sering makan gorengan kemungkinan besar adalah pria, perokok muda dan aktif.

Selanjutnya, para peneliti menyelidiki kemungkinan mekanisme hubungan antara gorengan dengan depresi dan kecemasan.

Untuk melakukannya, peneliti mengamati bagaimana paparan kronis akrilamida mempengaruhi zebrafish atau ikan zebra dari waktu ke waktu. Mereka menemukan bahwa memaparkan ikan pada akrilamida konsentrasi rendah menyebabkan perilaku seperti kecemasan dan depresi.

Dari tes lebih lanjut, para peneliti menemukan bahwa akrilamida mengurangi metabolisme lipid, menginduksi peradangan saraf, dan merusak permeabilitas penghalang darah-otak.

Bagaimana Hubungan Gorengan dengan Kecemasan dan Depresi?
Menurut Dr. Michael J. McGrath, psikiater bersertifikat dan Direktur Medis dari Rehabilitasi Alkohol Mewah Ohana, faktor lain di luar akrilamida dapat menjelaskan efek makanan yang digoreng pada kesehatan mental.

Dia mencatat, misalnya, karena penelitian ini tidak menemukan hubungan sebab akibat, mungkin mereka yang makan lebih banyak gorengan memiliki risiko depresi dan kecemasan yang lebih tinggi atau mereka yang memiliki kondisi lebih cenderung beralih ke makanan yang digoreng.

Janet Lydecker, Ph.D., Asisten Profesor Psikiatri di Yale School of Medicine, mengatakan bahwa masih belum diketahui apakah konsumsi gorengan dapat menjadi bagian dari gambaran yang lebih besar, yaitu apakah orang makan saus manis dengan gorengan atau makan lebih banyak gorengan saat melakukan aktivitas tertentu yang mungkin memberikan efek lain pada otak.

Adapun keterbatasan studi tersebut, menurut para peneliti, adalah bersifat retrospektif dan tidak mengontrol banyak variabel. Dengan kata lain, banyak orang yang disurvei mengenai asupan gorengan mereka. Mereka yang memiliki asupan lebih tinggi cenderung memiliki lebih banyak gejala kecemasan dan depresi.(patrisia argi)

Patrisia Argi Satuti:
Tinggalkan Komentar