

Sukoharjonews.com – “Anda hanya bisa mendapatkan protein jika Anda makan daging” atau “asupan protein berarti lebih banyak otot”; kita semua mungkin pernah menemukan “fakta” ini dan sering kali mendasarkan pilihan makanan pada fakta tersebut. Namun pada kenyataannya, protein adalah makronutrien yang diperlukan untuk aktivitas tubuh sehari-hari, dan kekurangan protein dapat menyebabkan penurunan metabolisme, kehilangan otot, anemia, dan banyak lagi. Terlepas dari banyaknya mitos seputar nutrisi ini, membedakan fakta dari fiksi sangat penting untuk memastikan tubuh Anda menerima semua nutrisi yang diperlukan dalam jumlah yang tepat.
Dikutip dari The Statesman, pada Jumat (8/3/2024), inilah mitos tentang protein yang wajib anda ketahui:
1. Anda Dapat Memasukkan Diet Protein Tanpa Akhir ke dalam Gaya Hidup Anda
Meskipun beberapa orang mungkin berpendapat bahwa diet Atkins atau diet paleo, yang kaya protein tetapi sangat rendah karbohidrat, dapat membantu menurunkan berat badan, gagasan ini tidak sepenuhnya valid. Asupan protein yang berlebihan dari waktu ke waktu dapat menyebabkan dehidrasi, mual, masalah kardiovaskular yang parah, masalah ginjal (saat ginjal kesulitan mengeluarkan asam urat dari tubuh), dan gangguan pembuluh darah. Selain itu, daging, yang merupakan sumber protein yang baik, sering kali mengandung lemak jenuh, yang dapat berkontribusi pada pembentukan plak di sepanjang dinding arteri.
2. Protein Tumbuhan Tidak Cukup untuk Membangun Otot
Penelitian telah sepenuhnya membantah mitos bahwa protein hewani diperlukan untuk pembentukan otot. Penelitian telah menunjukkan bahwa protein nabati dapat berkontribusi terhadap pembentukan otot sama efektifnya dengan kombinasi protein hewani dan nabati. Namun, penting untuk dicatat bahwa jumlah protein yang diperoleh dari sumber hewani dan nabati dengan berat yang sama mungkin berbeda. Misalnya, 100g ayam mengandung 27g protein, 100g almond mengandung 21g protein.
3. Protein Hewani Sering Dikaitkan dengan Kanker
Meskipun protein hewani sering disebut-sebut karena kandungan proteinnya yang berkualitas tinggi, protein hewani juga dikaitkan dengan penyakit jantung koroner yang parah dan pembentukan plak, terutama pada daging merah. Meskipun ada mitos bahwa protein hewani dapat menyebabkan kanker, namun hal tersebut hanya sebagian saja yang benar. Penelitian menunjukkan bahwa daging olahan seperti bacon, sosis, dan ham dapat meningkatkan risiko kanker karena adanya molekul gula Neu5Gc, yang tidak dapat disintesis oleh manusia.
4. Bubuk Protein Adalah Suatu Keharusan Saat Anda Melakukan Gym Lunges
Dilema umum yang dihadapi oleh banyak penggemar kebugaran adalah memilih bubuk protein atau tidak. Jika Anda mendapati diri Anda menenggak protein shake setelah sesi kardio yang berat, Anda mungkin ingin mempertimbangkannya kembali. Kebutuhan protein Anda bergantung pada parameter tubuh masing-masing, dan bubuk protein sering kali berfungsi sebagai suplemen yang tidak dapat sepenuhnya menggantikan asupan protein hewani atau nabati. Selain itu, bubuk protein hanya boleh dipertimbangkan jika asupan protein harian Anda berada di bawah jumlah yang disarankan.
Singkatnya, berikut adalah beberapa mitos protein paling umum yang perlu dibantah untuk meningkatkan kesadaran tentang nutrisi dan apa yang sebenarnya dibutuhkan tubuh.(cita septa)
Tinggalkan Komentar