Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Memasuki musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo mulai melakukan pemetaan wilayah rawan bencana. Baik itu bencana banjir, tanah longsor, dan kemungkinan bencana lain seperti bencana angin kencang. Pemetaan dilakukan sebagai antisipasi penanggulangan bencana yang timbul dan mencegah adanya korban.
“Pemetaan wilayah rawan bencana dilakukan dan koordinasi dengan organisasi perangkat daerah lain yang terkait,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Sukoharjo, Sri Maryanto, Rabu (28/10/2021).
Dikatakan Sri Maryanto, koordinasi dilakukan antara lain dengan Dinas Sosial, Dinas Pertanian dan Perikanan, Dinas Pangan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, camat, kepala desa, lurah, Tim SAR, dan lainnya. Setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) memiliki peran masing-masing terkait bencana.
Dalam pemetaan wilayah tersebut, untuk wilayah selatan seperti Kecamatan Tawangsari, Weru, dan Bulu yang dikenal sebagai wilayah perbukitan sehingga rawan bencana tanah longsor dan juga angin kencang. Selain itu, bencana banjir juga dimungkinkan terjadi karena ada sungai besar yang melintar.
Beberapa wilayah lain di Kabupaten Sukoharjo yang memiliki kerawanan bencana alam seperti banjir lainnya adalah Kecamatan Sukoharjo, Grogol, Bendosari, Mojolaban, dan Polokarto. Selain karena luapan dari Sungai Bengawan Solo juga karena luapan anak sungainya seperti Sungai Samin dan lainnya.
“Fenomena alam yang terjadi sekarang sangat sulit diprediksi. Sebab dari perkiraan cuaca sebelumnya kondisi sekarang masih kemarau. Namun yang terjadi sekarang justru ada peningkatan kembali curah hujan. Padahal sebelumnya curah hujan sempat menurun dan cuaca terik panas dalam beberapa hari,” ujarnya. (erlano putra)
Facebook Comments