Marak Terjadi, Ini Penyebab Gondok pada Anak-anak

mini_17nov hipwee
mini_17nov alodokter mental
Penyebab gondok pada anak.(Foto:Alodokter)

Sukoharjonews.com -Gondok atau Gondongan adalah penyakit yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini biasanya menyerang kelenjar di setiap sisi wajah. Kelenjar ini, yang disebut kelenjar parotis, menghasilkan air liur. Kelenjar yang bengkak mungkin terasa nyeri atau sakit.


Dilansir dari mayoclinic, Senin(17/11/2024), ada tiga pasang kelenjar ludah utama — parotis, sublingual, dan submandibular. Setiap kelenjar memiliki saluran (duktus) sendiri yang mengarah dari kelenjar ke mulut.

Gejala
Gejala gondongan muncul sekitar 2 hingga 3 minggu setelah terpapar virus. Sebagian orang mungkin tidak mengalami gejala apa pun atau gejalanya sangat ringan.

Gejala pertama mungkin mirip dengan gejala flu seperti:

  • Demam.
  • Sakit kepala.
  • Nyeri otot atau nyeri sendi.
  • Tidak mau makan.
  • Kelelahan.

Pembengkakan kelenjar ludah biasanya mulai terjadi dalam beberapa hari. Gejalanya dapat meliputi:

  • Pembengkakan pada satu atau kedua -kelenjar di sisi wajah.
  • Nyeri atau nyeri tekan di sekitar pembengkakan.
  • Lebih jarang, pembengkakan kelenjar di bawah dasar mulut.

Penyakit gondok
Gejala umum gondongan adalah pembengkakan yang menyakitkan pada satu atau kedua sisi wajah.


Kapan harus ke dokter?
Temui penyedia layanan kesehatan jika Anda atau anak Anda mengalami gejala gondongan. Gondongan menyebar dengan sangat mudah selama sekitar lima hari setelah pembengkakan dimulai. Jika Anda merasa menderita gondongan, beri tahu klinik sebelum Anda pergi. Staf klinik kemungkinan akan mengambil langkah-langkah untuk mencegah penyebaran penyakit.

Kondisi lain mungkin memiliki gejala serupa, jadi penting untuk mendapatkan diagnosis cepat.

Jika Anda menduga anak Anda menderita gondongan, hubungi penyedia layanan kesehatan Anda jika anak Anda mengalami:

  • Demam 103 F (39 C) atau lebih tinggi.
  • Kesulitan makan atau minum.
  • Kebingungan atau disorientasi.
  • Sakit perut.
  • Nyeri dan pembengkakan pada testis.

Beristirahatlah sebanyak mungkin.
Gunakan pereda nyeri yang bisa Anda dapatkan tanpa resep, seperti ibuprofen (Advil, Motrin IB, lainnya) dan asetaminofen (Tylenol, lainnya).
Gunakan kain dingin atau hangat pada kelenjar ludah yang bengkak.(patrisia argi)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *