Marak Penangkapan Terduga Teroris di Sukoharjo, Bupati Imbau RT/RW Data Ulang Pendatang

Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya.

Sukoharjonews.com (Bendosari) – Akhir-akhir ini Densus 88 Antiteror Mabes Polri “gentayangan” di wilayah Sukoharjo. Hal itu terjadi pascaterjadinya bom bunuh diri di depan Pos Polisi di Bundaran Tugu Kartasura menjelang Lebaran lalu. Untuk itu, Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya mengimbau Ketua RT dan juga RW agar aktif melakukan deteksi dini di wilayah masing-masing dengan melakukan pendataan ulang para pendatang.


“Rata-rata pelaku atau terduga teroris yang ditangkap di Sukoharjo merupakan warga pendatang yang kos maupun kontrak rumah di Sukoharjo. Jadi, bukan warga asli Sukoharjo. Itulah yang harus diwaspadai,” tegas Wardoyo, Selasa (11/6).

Dengan melakukan pendataan warga pendatang, diharapkan dapat meminimalisir kasus-kasus yang berbau terorisme. Terkait kemungkinan warga pendatang tidak mau menyerahkan identitas diri, Bupati menandaskan RT atau RW bisa ditolak untuk kos atau ngontrak di wilayah masing-masing. RT dan RW harus tegas mensyaratkan pendatang harus menyerahkan identitas pada RT dan RW.

“Jadi, pendatang harus lapor ke RT sekaligus menyerahkan identitas. Kalau tidak mau berarti harus ditolak karea tanda-tanda tidak baik,” tambahnya.

Seperti diketahui, sebelum bom bunuh diri di Bundaran Tugu Kartasura, Densus 88 menangkap Agung, warga Gumpang, Kartasura yang merupakan pendatang dari Klaten. Setelah bom bunuh diri, Densus menggeledah rumah kontrakan di Ngruki, Cemani, Grogol milik Umar yang ditangkap di Lampung. Densus juga menangkap Sugeng Riyadi di Laban, Mojolaban yang merupakan warga Semanggi, Pasar Kliwon, Solo. (erlano putra)


Erlano Putra:
Tinggalkan Komentar