
Sukoharjonews.com – Trauma bonding adalah keterikatan yang dirasakan oleh orang yang dilecehkan terhadap pelaku pelecehan. Ikatan tersebut tercipta karena adanya siklus pelecehan dan tindakan positif.
Siklus tersebut adalah setelah melakukan pecelehan atau kekerasan, pelaku akan menyatakan cinta, penyesalan, dan mencoba membuat hubungan seolah terasa aman hingga korban merasa membutuhkan pelaku. Inilah yang kemudian membuat korban pelecehan merasa kebingungan dan terasa terbebani saat ingin meninggalkan pelaku. Dikutip dari Yesdok, pada Kamis (6/6/2024), berikut penyebab trauma bonding:
1. Manipulasi Emosional
Dalam kasus trauma bonding, pelaku sering menggunakan taktik emosional untuk mengendalikan korban. Taktik-taktik ini bisa berupa gaslighting (membuat korban meragukan fakta atau ingatan mereka), membuat korban merasa bersalah, atau menciptakan ketergantungan emosional. Semua taktik ini membuat korban merasa meragukan diri sendiri dan percaya bahwa pelaku memiliki kontrol atas situasi atau kebenaran.
2. Selalu Memilih Bertahan
Korban trauma bonding sering memiliki keinginan untuk menolong atau menyelamatkan pelaku dari masalah mereka. Pelaku mungkin menggambarkan diri mereka sebagai orang yang rapuh atau bermasalah, yang membuat korban merasa bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk memperbaiki keadaan atau membantu pelaku menjadi lebih baik. Hal ini dapat membuat korban tetap dalam hubungan meskipun mereka tahu itu berbahaya atau merugikan.
3. Siklus Kekerasan yang Berulang
Dalam hubungan di mana kekerasan berulang, trauma ikatan sering muncul. Siklus ini biasanya terdiri dari periode “bulan madu” di mana pelaku menunjukkan perhatian dan kasih sayang yang luar biasa, diikuti oleh periode pelecehan atau pelecehan. Pola naik-turun ini menimbulkan ketidakpastian emosional, membuat korban bingung dan bergantung pada pelaku.
4. Ketidakamanan Emosional dan Harga Diri Rendah
Jika seseorang tidak memiliki kepercayaan diri yang kuat atau merasa tidak berharga, mereka lebih rentan terhadap manipulasi dan pelecehan, yang merupakan tanda trauma bonding. Kelemahan ini dimanfaatkan pelaku untuk membuat ketergantungan emosional dan mengontrol korban.
5. Ketakutan Akan Kehilangan atau Kesendirian
Faktor lain yang sering menyebabkan trauma hubungan adalah ketakutan akan kehilangan atau kesendirian. Karena mereka mungkin percaya bahwa mereka tidak akan menemukan cinta atau dukungan di luar hubungan yang merusak, korban mungkin memilih untuk bertahan meskipun mereka tahu ada risiko. Pelaku sering menggunakan ketakutan ini untuk mengontrol korban.
Membutuhkan pendekatan hati-hati untuk menangani trauma bonding, yang merupakan fenomena yang kompleks. Dengan bantuan yang tepat dan pemahaman yang mendalam, anda dapat menemukan jalan keluar dari hubungan yang tidak menyenangkan dan memulai perjalanan menuju penyembuhan dan kesejahteraan emosional.(cita septa)
Facebook Comments